Di beberapa negara, kasus pembakaran buku ditentang dan dianggap sebagai penghinaan atas karya tulis seseorang. Namun terkadang masih ada ditemukan beberapa pihak yang masih melakukan pembakaran buku.
Termasuk yang baru-baru ini terjadi yaitu pembakaran buku yang terjadi di negara Libya. Lebih menghebohkan dan membuat kontroversi, buku yang dibakar salah satunya berisi tentang buku-buku tentang islam dan biography Nabi Muhammaad S.A.W.
Dikutip dari CNNIndonesia.com [20/6/2017], pembakaran buku bukan hanya dilakukan oleh Jerman di zaman Nazi. Baru-baru ini, pasukan yang pro terhadap Jenderal Khalifa Haftar di Libya juga membakar ribuan buku.
Pembakaran buku itu didokumentasikan dalam video dan diunggah ke Facebook. Pasukan berseragam menumpuk buku menjadi timbunan yang ditutup kertas, lalu membakarnya.
Lebih dari enam ribu buku yang dibakar, dan dilaporkan salah satunya adalah biografi Nabi Muhammad. Pembakaran dilakukan di kota di sebelah timur Benghazi, Sabtu (17/6) lalu.
Pembakaran dilakukan bukan tanpa alasan. Pasukan polisi menyebut buku-buku yang dibakar diduga mempromosikan ISIS. Mereka menyebut buku-buku itu mengandung ajaran kekerasan dan konsep persaudaraan dalam Muslim, hal yang dilarang di Uni Emirat Arab dan Mesir.
Di Libya yang dikuasai Haftar, konsep persaudaraan Muslim sama dengan kelompok terorisme. Padahal buku-buku itu merupakan karya tulis yang memuat sejarah Islam.
Bukan hanya sejarah Islam dan biografi Nabi Muhammad. Buku karangan novelis pemenang Nobel asal Mesir, Naguib Mahfouz juga termasuk yang dibakar. Demikian pula buku berisi pemikiran filsuf Jerman, Friedrich Nietzsche yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab[sumber dari Dunia Perpustakaan ] klik videonya disini -> klik