PENANDATANGANAN PERPANJANGAN PKS (PERJANJIAN KERJA SAMA) ANTARA UNIVERSITAS PERTAHANAN RI DENGAN UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Dalam rangka mengembangkan kerja sama kelembagaan serta mewujudkan akreditasi Perpustakaan Unhan RI dan berdasarkan Nota Kesepahaman antara Rektor Universitas Pertahanan RI Nomor:NK/166/X/2021/UNHAN RI dengan Rektor Universitas Negeri Jakarta Nomor:B/32/UN39/HK.07.00/2022 tanggal 10 Oktober 2022, pihak UPA Perpustakaan Universitas Pertahanan RI telah melaksanakan penandatangan PKS (Perjanjian Kerja Sama) dengan pihak UPT Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta.

Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 04 Januari 2024 pukul 10.00 WIB, bertempat di Gedung UPT Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta. Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh Kepala UPT Perpustakaan UNJ ibu Hj. Ummi Mukminati Siregar, S.Pd., M.Hum disaksikan oleh Pustakawan Madya UPT Perpustakaan UNJ Ibu Halimah dan Bapak Lukas

Tujuan dilakukannya PKS (Perjanjian Kerja Sama) Untuk memenuhi standar nasional akreditasi UPA Perpustakaan Universitas Pertahanan RI yang akan melaksanakan
re-akreditasi pada tahun 2025. Serta dilaksanaannya perpanjangan PKS  yaitu untuk memenuhi standar nasional akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Mekanisme Akreditasi Untuk Akreditasi Yang Dilakukan Oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (Pelibatan Masyarakat Dalam Kegiatan Perpustakaan (Komponen 9 yaitu Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat)

Serta diadakannya perjanjian kerjasama untuk kedepannya yang sudah di tanda tangani bersama dapat menghasilkan komitmen dan hasil nyata dalam perkembangan teknologi informasi dalam bidang Perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pustakawan dan Perpustakaan menjadi lebih baik lagi sesuai Tri Dharma perguruan tinggi.

com-Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). Foto: Shutterstock

Kecerdasan Buatan dalam Reformasi Birokrasi

com-Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). Foto: Shutterstock
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). Foto: Shutterstock

Pemerintah Indonesia sejak tahun 2010 melancarkan Reformasi Birokrasi (RB) untuk penataan ulang tata kelola pemerintah. Untuk pelaksanaannya, pemerintah menyusun road map RB tersebut per lima tahunan. Untuk periode tahun 2020 sd 2024 yang berlaku saat sekarang ini, road mapnya diatur dengan PermenpanRB No 25/2020. Namun dengan pertimbangan bahwa hasil RB selama ini kurang berdampak pada isu prioritas pembangunan nasional, maka pada awal tahun 2023 yang lalu, pemerintah melakukan penajaman terhadap road map tersebut melalui PermenpanRB No. 3/2023.

Fokus penajaman RB tersebut terbagi pada dua track yaitu general dan tematik. RB general merupakan upaya memperbaiki manajemen internal instansi pemerintah sedangkan yang tematik merupakan upaya mempercepat pelaksanaan agenda pembangunan nasional. Tulisan kali ini berfokus pada RB general, tapi pada contoh pembahasan nanti akan menyinggung juga beberapa tematik permasalahan pembangunan nasional.

Sebagai penajaman RB general, pemerintah menetapkan strategi kebijakan untuk memperbaiki manajemen internal instansi pemerintah. Salah satu dari sembilan strategi di atas adalah “Penguatan Kebijakan Publik berbasis bukti dengan Big Data dan Artificial Intelligent …”, yang tercantum dalam strategi nomor sembilan.

Strategi tersebut memperlihatkan bagaimana tekad Pemerintah Indonesia untuk mengimplementasikan kecerdasan buatan ke dalam RB. Inilah yang menjadi motivasi penulisan artikel ini. Bagaimanakah potensi kecerdasan buatan terhadap RB general secara praktikal, serta apa tantangan yang perlu diwaspadai.

Perkembangan Kecerdasan Buatan

Aplikasi kecerdasan buatan, Gambar:Freepik
Aplikasi kecerdasan buatan, Gambar:Freepik

Dalam pembahasan ini , perkembangan pertama yang diperkenalkan adalah munculnya kecerdasan buatan sebagai sebuah sistem yang mampu menafsirkan data dengan baik. Penafsiran dihasilkan dari pembelajaran terhadap data historis. Selanjutnya sistem ini melalui adaptasi yang fleksibel menggunakan pembelajaran tersebut untuk menghasilkan solusi bagi pencapaian tujuan tertentu (Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, 2019).

Perkembangan selanjutnya (atau yang kedua) adalah pengintegrasian kecerdasan buatan dengan otomatisasi akuisisi data, misalnya lewat sensor. Pengintegrasian ini menjadikan kecerdasan buatan menjadi lebih berdaya guna. Perkembangan menjadi lebih cepat terjadi saat melibatkan teknologi mekanikal dan elektronika digital (mekatronika), seperti motor, mikrokontroler, single-board computer. Aplikasi penggabungan ini dikenal dengan robotika.

Perkembangan ketiga dipicu karena pesatnya penggunaan teknologi internet. Mesin, perkakas, device ataupun robot di atas, baik skala besar dan kecil ditambahkan dengan Internet Protocol (IP). Sistem seperti ini dikenal dengan Internet of Thing (IOT) atau serba internet. Perkembangan ini melahirkan sistem permesinan, perkakas atau device cerdas yang dapat dioperasikan secara remote dan memberikan hasil secara real time.

Sampai di sini terlihat aplikasi kecerdasan buatan sudah berkembang dari hanya untuk penafsiran dan prediksi data menjadi piranti untuk otomatisasi proses.

Perkembangan keempat, kecerdasan buatan mampu mempelajari pola dan struktur dari sekumpulan data kemudian membuat (generate) text, gambar atau media lainnya yang baru. Oleh karenanya, variasi kecerdasan buatan ini dikenal dengan generative ai (artificial intelligence). Pengembangan model generative ai dengan natural language processing (nlp) menghasilkan aplikasi yang menjadikan pengguna (manusia) berinteraksi dengan sistem kecerdasan buatan secara lebih mudah. Sistem komputer menjadi dapat memahami, menginterpretasikan dan menghasilkan kembali informasi dalam bentuk bahasa manusia sehari-hari.

Sampai di sini terlihat perkembangan aplikasi kecerdasan buatan menghasilkan empat sistem, yaitu (i) analisis prediksi data (ii) otomatisasi (robotika) (iii) internet of think dan (iv) generative ai.

Kecerdasan Buatan untuk Kebijakan Publik

Adopsi Kecerdasan Buatan di Birokrasi Pemerintahan, Gambar: Freepik
Adopsi Kecerdasan Buatan di Birokrasi Pemerintahan, Gambar: Freepik

Seperti telah disebut sebelumnya, RB general muncul dari penajaman yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki manajemen internal instansi pemerintah. Salah satu strateginya adalah penerapan kecerdasan buatan dan big data sebagai penguatan kebijakan publik berbasis bukti atau evidence. Berdasarkan empat jenis aplikasi kecerdasan buatan yang dikelompokkan di atas, penulis melihat keempat sistem tersebut berkontribusi dalam penguatan kebijakan publik.

Karena keterbatasan ruang, tulisan ini membatasi pembahasan untuk bidang otomisasi proses dan manajemen data saja dengan tetap menghubungkannya dengan empat perkembangan kecerdasan buatan di atas. Di akhir tulisan disajikan beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam implementasinya serta bagaimana kebijakan yang diambil pemerintah beserta saran dari penulis.

Kecerdasan buatan dan otomatisasi proses

Kecerdasan Buatan Otomatisasi Proses, Gambar:  Freepik
Kecerdasan Buatan Otomatisasi Proses, Gambar: Freepik

Salah satu kebijakan publik yang harus dibuat seiring dengan agenda RB general adalah peningkatan layanan publik. Dalam memberikan layanan publik yang optimal, permasalahan yang sering dihadapi birokrasi adalah sangat sering berhadapan dengan proses rutin dan berulang, dengan langkah kerjanya yang terstandar dan pasti. Birokrasi melihatnya bahwa kerjaan mereka adalah begitu-begitu saja, tidak bervariasi, sehingga merasa jenuh dan bosan. Akibatnya kinerja birokrasi berupa konsistensi, ketepatan, kecepatan dan keandalan menurun.

Di Indonesia aplikasi ini sudah banyak diterapkan di pemerintahan. Perpustakaan Nasional berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan yang berlantai 24 tentu mengalami beban kerja berat dalam mengangkut buku dari anjungan layanan mandiri di lantai dasar ke berbagai lantai di atas. Tentu saja buku tersebut harus disortir terlebih dahulu untuk dapat ditempatkan pada lantai yang tepat, sesuai kode golongan buku. Dengan ratusan eksemplar buku dan jumlah lantai, adopsi mesin dengan tingkat kecerdasan tertentu diperlukan untuk menggantikan tenaga fisik staf perpustakaan. Penerapan teknologi ini akan mempercepat dan ketepatan layanan masyarakat, yaitu pemustaka.

Dengan pendekatan yang hampir sama, sistem tersebut dapat diterapkan menjadi lebih cerdas dalam lingkup aplikasi yang lebih luas. Beberapa aplikasi misalnya pengendalian kualitas produk pertanian, makanan dan lain-lain. Hal ini juga berhubungan dengan layanan masyarakat, yaitu jaminan penyediaan produk berkualitas kepada masyarakat.

Kementerian Pertanian RI mempromosikan smart farming 4.0 yang berbasis kecerdasan buatan sebagai program kegiatan andalannya. Rika Reviza Rachmawati (2020) dalam Forum Penelitian Agro Ekonomi melihat bahwa program ini membantu pemerintah (perangkat birokrasinya) dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan pertanian secara otomatis dengan sistem sensor dan pengendalian cerdas. Analisis data tersebut dapat dijadikan masukan kepada pimpinan pemerintahan untuk penyusunan strategi ketahanan pangan.

Kecerdasan Buatan dan Manajemen Data

Analisis Dengan Big Data, Gambar: Freepik
Analisis Dengan Big Data, Gambar: Freepik

Penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan selalu membutuhkan data, baik statistik dan nonstatistik. Statistik adalah data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasikan, digolong sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala (KKBI, Kemendikbud). Sedangkan nonstatistik adalah sebaliknya, yaitu berupa deskriptif atau naratif.

Data yang dibutuhkan bersumber dari kegiatan pengumpulan oleh BPS, kementerian, lembaga baik di pusat dan daerah, yang dapat dibagi menjadi (i) sensus, (ii) survei, (iii) kompilasi produk administrasi dan (iv) cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (UU No 16/1997 tentang Statistik).

Selama ini, hampir semua instansi Pemerintah Indonesia mengandalkan data bersumber dari kegiatan nomor i, ii dan iii di atas. Sejauh ini belum terlihat instansi pemerintah yang melakukan pengumpulan data dengan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selanjutnya menyebarkannya melalui saluran resmi atau dipergunakan dan diakui sebagai indikator pembangunan. Padahal pelaksanaan sensus dan survei lapangan memerlukan effort yang besar, mulai penyediaan anggaran sampai mobilisasi enumerator ke lapangan, sehingga inovasi baru perlu dipertimbangkan untuk efisensi.

Dengan memadukan sistem informasi geospasial bersama keempat jenis kecerdasan buatan diatas sensus dan survei lapangan dapat digantikan oleh real time surveillance dengan satelit dan sensor. Ini merupakan sebuah inovasi. Dua peralatan cerdas tersebut dapat melakukan tracking terhadap masyarakat atau objek yang merepresentasikan indikator sosial ekonomi. Objek tersebut dapat berupa pergerakan harian manusia, kendaraan pribadi dan niaga, cahaya lampu di malam hari di sebuah kawasan.

Aplikasi lainnya adalah dengan cara memantau aktivitas masyarakat di dunia siber. Aktivitas tersebut misalnya adalah kunjungan ke situs ecommerce, social media dan aktivitas di mesin pencarian. Semua data yang dihasilkan selama aktivitas tersebut dikumpulkan secara otomatis dan cerdas oleh sensor dan analytical tool yang tertanam di aplikasi web yang dikunjungi masyarakat. Setiap detiknya data tersebut tersimpan dalam records dengan pertambahan yang sangat cepat dan besar jumlahnya sehingga digolongkan sebagai big data.

Selanjutnya kecerdasan buatan dapat mengidentifikasi pola dan insight pada big data tersebut, kemudian dengan algoritma dan model prediktif sistem akan mendapatkan trend perkembangan sosial ekonomi. Trend yang dihasilkan dengan metode cerdas ini menjadi dasar dalam penetapan kebijakan dan keputusan di pemerintahan.

Data hasil sensus , survei ataupun real time surveillance secara cerdas di atas selanjutnya dikelola sebagai knowledge (ilmu pengetahuan). Kecerdasan buatan mampu mengubah knowledge tersebut menjadi skenario atau use case permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh pemerintah. Use case tersebut membentuk generatif model untuk penyelesaian masalah yang disampaikan oleh birokrasi pemerintahan melalui natural language processing yang sudah diintegrasikan dengan generatif ai.

Indonesia melalui BPS mulai mengkaji penggunaan big data, web analytic dan kecerdasan buatan seperti di atas untuk penyediaan hasil analisis perkembangan pembangunan. Hal ini disampaikan oleh Dr. Eng. Imam Machdi M.T. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik (MIS) BPS RI dalam Rakornas Kolaborasi Implementasi SPBE Nasional (Jakarta, 16-19 Oktober 2023). Namun untuk mendapat legitimasinya, beliau mengatakan bahwa penggunaan teknologi ini harus dimasukkan secara rinci ke dalam regulasi kebijakan Sistem Statistik Nasional.

Kebijakan Pemerintah Indonesia terhadap Big Data dan Kecerdasan Buatan

Dalam rakornas diatas, Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Kementerian Kominfo mensosialisasikan layanan Big Data As Services. Direncanakan pada tahun 2024 ini, kementerian dan lembaga akan dapat memanfaatkan layanan Big Data As Services sebagai bagian dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Penulis mengharapkan Kemenkominfo dapat menerapkan strategi yaitu: (i) bagaimana sistem big data pemerintah ini dapat dimanfaat secara mudah dan sederhana, (ii) menutupi kerumitan (abstraksi) teknikal big data ini, hal ini perlu mendapat perhatian serius karena adanya gap dan keberagaman besar terhadap penguasaan teknis para pelaksana baik antar sesama instansi pusat dan daerah, sedangkan yang terakhir (iii) segera membentuk use-case, dimulai dari permasalahan umum yang mudah dibuat dan dipahami sebagai latihan dan pembelajaran yang cepat untuk pengguna dan pengelola di setiap instansi pemerintah pusat dan daerah. Rata-rata mereka masih awam terhadap teknikal big data ini.

Dari pembahasan diawal sampai titik ini, kita bisa melihat bagaimana kecerdasan buatan berkembang secara sangat impresif. Kemampuannya bukan saja menyamai tapi sudah melampaui keterbatasan manusia. Namun implementasi kecerdasan buatan memiliki tantangan yang perlu diwaspadai, Hal ini terutama karena karakteistik dari algoritma dan model kecerdasan buatan banyak bersifat nondeterministik. Solusi hasil analisis dan prediksi yang dihasilkan tidak selalu paling ideal atau optimal, umumnya berbentuk penghampiran.

Oleh karena itu bisa menghasilkan keputusan bias di luar kesesuaian. Sebagai contoh pencocokan wajah atau suara pelaku dalam kasus kriminal, pemilihan rute paling optimal untuk distribusi barang berpotensi berbeda dalam setiap proses.

Bahkan hasilnya bisa lebih berbahaya lagi, seperti yang pernah penulis temukan sendiri. Penggunaan himpunan pengetahuan global menyebabkan solusi yang ditawarkan dalam permasalahan perbaikan demokrasi di Indonesia adalah toleransi terhadap LGBT, yang tidak sesuai dengan nilai dan norma bangsa Indonesia.

Oleh karena itu pada tanggal 19 Desember 2023 baru lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika mengeluarkan Surat Edaran No 9/2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Surat tersebut dikeluarkan untuk memastikan bahwa teknologi kecerdasan buatan ini digunakan dengan mempertimbangkan prinsip etis, kehati hatian, keselamatan, dan berorientasi pada dampak positif. Ada sembilan nilai etika yang diharapkan diperhatikan oleh para pelaku usaha pemrograman kecerdasan artifisial dan penyelenggara sistem elektronik lingkup publik dan privat. Surat edaran itu juga memberiakn acuan pelaksanaan dan tanggung jawab terhadap kecerdasan buatan.

Dengan acuan dan panduan diharapkan dalam pemanfaatan kecerdasan buatan untuk reformasi birokrasi, kita tetap menegakkan nilai dan etika yang dimiliki oleh bangsa dan negara Republik Indonesia.

Penulis : Taufiq A Gani

Sumber: Kecerdasan Buatan dalam Reformasi Birokrasi | kumparan.com

Rapat Koordinasi Perjanjian Kerjasama Universitas Pertahanan RI dengan Perpustakaan Nasional

Pada tanggal 20 November 2023, Universitas Pertahanan RI (Unhan RI) dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) menggelar rapat koordinasi untuk membahas rencana kerja sama kedua lembaga. Rapat yang berlangsung di Gedung Perpustakaan Unhan RI tersebut dihadiri oleh perwakilan dari kedua lembaga.

Dari pihak Unhan RI, hadir Kepala UPA Perpustakaan Unhan RI Nandhita Djanaka, S.T., M.M., Pustakawan Muda Dindin, Analis TU UPA Perpustakaan Sugeng Suratno, S.E., serta staf perpustakaan PPNPN Muhammad Nanda Arjuanda dan Fikri Rizky. Sementara itu, perwakilan dari Perpusnas RI yang hadir adalah Rifa Fadilah, S.Sos., Aristianto Hakim, S.IPI., Atis Taufik Abdul Rahman S.I.P, dan Abrar Nasbey, S.Kom., M.TI.

Rapat dibuka oleh ibu Rifa Fadilah, S.Sos., yang memperkenalkan terlebih dahulu perwakilan dari Perpustakaan Nasional dan dilanjutkan oleh Kepala UPA Perpustakaan Unhan RI, Nandhita Djanaka. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kerja sama antara Unhan RI dan Perpusnas RI merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan di kedua lembaga.

Dalam rapat tersebut, kedua pihak membahas beberapa hal terkait rencana kerja sama, antara lain:

  • Pertukaran informasi dan koleksi perpustakaan
  • Kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia
  • Kerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan perpustakaan

Pada bagian akhir rapat, Dindin, Pustakawan Muda Unhan RI, mengajukan beberapa pertanyaan terkait rencana kerja sama. Pertanyaan pertama yang ia ajukan adalah tentang jaminan mekanisme proses migrasi dan bimbingan terhadap sistem INLISLite.

Aristianto Hakim, S.IPI., perwakilan dari Perpusnas RI, menjawab bahwa proses migrasi memakan waktu satu hari. Ia juga mengatakan bahwa akan dilakukan pembimbingan, komunikasi, pertemuan daring, bimtek, dan magang untuk memastikan bahwa pustakawan Unhan RI dapat menggunakan sistem INLISLite dengan lancar.

Sugeng, Analis TU Unhan RI, juga mengajukan pertanyaan. Ia menanyakan tentang kemungkinan kerja sama dalam bidang digitalisasi koleksi perpustakaan.

Aris mengatakan bahwa Perpusnas RI siap untuk bekerja sama dalam hal digitalisasi koleksi perpustakaan. Ia mengatakan bahwa Perpusnas RI memiliki berbagai fasilitas dan expertise yang dapat dimanfaatkan oleh Unhan RI.

Kedua pihak sepakat untuk segera menindaklanjuti hasil rapat tersebut dengan menyusun naskah kerja sama yang lebih rinci.

Potensi Kerja Sama

Kerja sama antara Unhan RI dan Perpusnas RI memiliki potensi yang besar untuk memberikan manfaat bagi kedua lembaga. Untuk Unhan RI, kerja sama ini dapat membantu meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, khususnya dalam hal penyediaan koleksi dan sumber daya manusia.

Sementara itu, bagi Perpusnas RI, kerja sama ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan koleksi dan layanan perpustakaan kepada masyarakat, khususnya kalangan civitas akademika Unhan RI.

Berikut adalah beberapa potensi kerja sama antara Unhan RI dan Perpusnas RI:

  • Pertukaran informasi dan koleksi perpustakaan

Unhan RI dan Perpusnas RI dapat saling bertukar informasi dan koleksi perpustakaan. Hal ini dapat membantu kedua lembaga untuk melengkapi koleksi perpustakaannya masing-masing.

  • Kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia

Unhan RI dan Perpusnas RI dapat bekerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia perpustakaan. Hal ini dapat dilakukan melalui program pelatihan, magang, dan studi lanjut.

  • Kerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan perpustakaan

Unhan RI dan Perpusnas RI dapat bekerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan perpustakaan, seperti seminar, workshop, dan pameran. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perpustakaan.

Dengan kerja sama yang terjalin antara Unhan RI dan Perpusnas RI, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua lembaga, serta masyarakat luas.

KUNJUNGAN SESKO TNI KE PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

UPA Perpustakaan Unhan RI menerima kunjungan dari SESKO TNI, dipimpin langsung oleh Letkol Sus Sitty Asniwaty Sidik, S.Sos, Kabag Watadajisi Pentak SESKO TNI  beserta rombongan sebanyak 5 personel.

Kehadiran rombongan Sesko TNI disambut baik oleh  Kepala UPA Perpustakaan Unhan Nanditha Djanaka, S.T., M.M. beserta staf. Rombongan diterima di ruangan Perpustakaan Unhan.

Dalam Kunjungan tersebut Rombongan melihat sarana prasarana dan fasilitas perpustakaan, ruang sirkulasi dan referensi baik secara fisik maupun digital serta akses jurnal yang disediakan oleh perpustakaan Unhan. Termasuk penerbitan buku Unhan RI Press yang dapat menambah jumlah koleksi buku dan referensi yang dibutuhkan civitas akademika. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan mampu menambah wawasan di bidang perpustakaan dikarenakan Perpustakaan universitas pertahanan telah mendapatkan akreditasi A dan telah melakukan otomasi perpustakaan dalam pelayanan perpustakaan menggunakan Senayan Library Management System

Lebih lanjut Kepala UPA Perpustakaan Unhan Nanditha Djanaka, S.T., M.M menyampaikan, sebagai pusat sumber informasi, perpustakaan mempunyai posisi penting untuk keberhasilan belajar mahasiswa. Hal ini merujuk pada hakikat perpustakaan sebagai tempat yang menyediakan koleksi bahan cetak maupun non cetak untuk dimanfaatkan dalam proses perkuliahan sehingga perannya menjadi sumber belajar bagi mahasiswa. Perpustakaan dinilai memiliki manfaat jika dilihat dari banyaknya kunjungan baik kunjungan dari perguruan tinggi lainnya ataupun mahasiswa baik untuk melakukan peminjaman koleksi bahan pustaka, membaca di tempat atau bahkan digunakan dalam mengerjakan tugas dan berdiskusi dalam perpustakaan

Ka UPA Perpustakaan Universitas Pertahanan RI Berkunjung ke Perpustakaan Nasional Dalam Rangka MenindaklanjutiPerjanjian Kerja Sama

Jakarta, 06 November 2023, UPA Perpustakaan Universitas Pertahanan RI berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI. Kunjungan kerja dilakukan dalam rangka rencana perpanjangan perjanjian kerja sama. Menindaklanjuti Kesepahaman bersama, antara Rektor Universitas Pertahanan RI dengan Kepala Perpustakaan Nasional RI, Nomor : NK/38/III/2023UNHANRI dan Nomor : 36/PKS/III/2023 Tanggal 06 Maret 2023 tentang kerja sama Perpustakaan. Ka UPA beserta staff tiba di Perpustakaan Nasional RI pukul 09.00 WIB dan disambut dengan beberapa pejabat divisi yang ada di Perpustakaan Nasional RI.

Ka UPA Perpustakaan Unhan RI, Nanditha Djanaka, S.T., M.M. memperkenalkan para staff dengan tupoksinya masing-masing. Adapun staff UPA Perpustakaan Universitas Pertahanan RI, antara lain:

  1. Dindin, S.E. sebagai Pustakawan Ahli Muda
  2. Wahyu Prasetyo, S.E. bagian Referensi Bahan Pustaka

Ka UPA Perpustakaan Unhan RI, Nanditha Djanaka, S.T., M.M. menyambut baik atas rencana perpanjangan kerja sama antara UPA Univeristas Pertahanan RI dengan Perpustakaan Nasional RI. Perpanjangan perjanjian ini dimaksud untuk menunjang program Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu layanan perpustakaan kepada civitas akademik Unhan RI dan civitas lainnya.

Ruang lingkup kerja sama yang akan dilakukan yaitu, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi bidang perpustakaan, pengembangan pusat pembinaan dan pelatihan sumber daya manusia bidang perpustakaan, pengembangan pembinaan perpustakaan serta pendataan perpustakaan, pengembagan sistem layanan informasi manajemen perpustakaan berbasis digital.

Dalam rencana perjanjian kerja sama ini pihak Perpustakaan Nasional RI akan memberikan:

  1. Pocadi (Pojok Baca Digital)
  2. Server
  3. Produk buku 700 Eksemplar didalam Pocadi
  4. Buku 250 Judul dengan 500 Eksemplar
  • 10 Komputer
  • Kartu Sakti

Komunitas akademis dilingkungan Unhan RI, menginginkan perpustakaan untuk memberikan pelayanan dan mempermudah aksesibilitas informasi yang dibutuhkan civitas akademik. Rencana penandatanganan kerja sama ini menjadi sebuah momentum untuk UPA Perpustakaan Unhan RI dengan Perpustakaan Nasional RI untuk meningkatkan kualitas perumusan kebijakan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Dalam rangka rencana perjanjian kerja sama ini antara UPA Perpustakaan Unhan RI dengan Perpustakaan Nasional RI dapat menciptakan program-program terbaru yang berkualitas untuk dapat mewujudkan bakti perguruan tinggi sebagai insan akademik yang akan mampu memperkuat rasa kebangsaan generasi muda indonesia dimasa mendatang yang akan dihadapkan dengan tantangan global.

UPA Perpustakaan Unhan RI Menghadiri Acara Ekspose Hasil Pelestarian Naskah Kuno Nusantara Tahun 2023 Perpusnas RI

Pada Selasa, 26 September 2023, Ruang Teater Gedung A Perpusnas RI menjadi saksi acara Hasil Pelestarian Naskah Kuno Nusantara yang menghadirkan sejumlah tokoh terkemuka dalam dunia perpustakaan dan kebudayaan Indonesia. Dengan Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpusnas RI, sebagai keynote speaker, acara ini menjadi wadah penting untuk mengungkapkan upaya pelestarian dan pentingnya naskah kuno Nusantara.

Narasumber yang menghiasi Ekspose Hasil Pelestarian Naskah Kuno Nusantara antara lain adalah:

1. Prof. DR. Oeman Fathurahman.

2. DR. AAGN Ari Dwipayana, S.IP., M.Si.

3. Judi Wahjudin, S.S., M.Hum.

4. Dra. Made Ayu Wirayati, M.Kom., selaku Deputi Preservasi.

5. DR. Ahmad Masykuri, S.S., M.M., yang bertindak sebagai moderator.

Selain tokoh-tokoh tersebut, perwakilan dari UPA PERPUSTAKAAN UNHAN RI, yakni Pustakawan Madya Letkol Dr. Ferdinand H. Siagian dan Pustakawan Muda Dindin juga hadir dalam acara ini, menunjukkan dukungan dari berbagai lembaga dalam upaya pelestarian naskah kuno Nusantara.

Rangkaian Ekspose Hasil Pelestarian Naskah Kuno Nusantara mencakup beberapa poin utama, seperti:

1. Kata sambutan yang menginspirasi dari Bapak Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpusnas RI.

2. Penyerahan cendramata kepada para narasumber sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka.

3. Penyampaian laporan hasil pelestarian Naskah Kuno Nusantara tahun 2023 oleh Dra. Made Ayu Wirayati, M.Kom.

4. Presentasi tentang Penjaga Tradisi Sastra dan aksara Bali oleh DR. AAGN Ari Dwipayana, S.IP., M.Si., sebagai narasumber pertama.

5. Presentasi mengenai Kebijakan Penyelamatan Naskah Nusantara oleh Ibu Nuryanti, yang mewakili Bapak Judi Wahjudin, S.S., M.Hum., sebagai narasumber kedua.

6. Presentasi tentang Kolaborasi Pelestarian Naskah Kuno Nusantara oleh Prof. DR. Oeman Fathurahman, narasumber ketiga.

7. Sesi tanya jawab dari peserta dengan penjelasan mendalam dari narasumber.

8. Penutupan hangat yang mengakhiri acara Eksposé ini dengan harapan lebih banyak langkah terwujud dalam pelestarian naskah kuno.

Tujuan dari Ekspose Hasil Pelestarian Naskah Kuno Nusantara adalah sebagai berikut:

1. Menyampaikan hasil pelestarian Naskah Kuno Nusantara tahun 2023 dan penerima bantuan pelestarian naskah kuno Nusantara dari 11 provinsi dan 14 lokus.

2. Memastikan bahwa masyarakat memahami dan menghargai pentingnya pelestarian manuskrip kuno.

3. Mengikutsertakan masyarakat, mahasiswa, dan keluarga dalam upaya pelestarian manuskrip kuno.

4. Mempertahankan memory kolektif bangsa dan kearifan lokal.

5. Melakukan mitigasi pelestarian Naskah Kuno.

6. Memodernisasi manuskrip naskah kuno menjadi format digital yang lebih modern dan dapat tersosialisasi serta terekspose secara lebih luas.

Kunjungan IKOPIN University ke Perpustakaan Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Rombongan IKOPIN University berfoto bersama dengan pustakawan madya UPA Perpustakaan Unhan RI.

UPA Perpustakaan Unhan RI menerima kunjungan dari IKOPIN University, dipimpin langsung oleh  Rektor  Ikopin University Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, MS beserta rombongan sebanyak 18 personel. Kunjungan dilaksanakan  Kamis 18 Maret 2022. Sebelum berkunjung di Perpustakaan Unhan RI, Rektor Ikopin melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Rektor Universitas Pertahanan RI.

Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, MS berdialog dengan Pustakawan Muda UPA Perpustakaan Unhan RI.

Kehadiran rombongan IKOPIN University disambut baik oleh  Pustakawan Madya Letkol Arm Sabawa yang mewakili Kepala UPA Perpustakaan unhan beserta staf. Rombongan diterima di ruangan Perpustakaan Unhan.

Dalam Kunjungan tersebut Rombongan melihat sarana prasarana dan fasilitas perpustakaan, ruang sirkulasi dan referensi baik secara fisik maupun digital serta akses jurnal yang disediakan oleh perpustakaan Unhan. Termasuk penerbitan buku Unhan RI Press yang dapat menambah jumlah koleksi buku dan referensi yang dibutuhkan civitas akademika.

Adapun maksud dan tujuan kunjungan ini adalah Untuk lebih mendorong pengembangan pelaksanaan program bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Diharapkan melalui kunjungan ini dapat ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama (PKS) dibidang Perpustakaan antara UPA Perpustakaan Unhan dengan Perpustakaan  IKOPIN University.  Sehingga dapat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Prof. Dr. Ir. Agus Pakpahan, MS mengisi daftar Kunjungan dibantu staf Perpustakaan Unhan RI.

Demikian  juga disampaikan Letkol Arm Sabawa didampingi staf Perpustakaan dalam penyampaian sambutan mewakili Kepala UPA perpustakaan yang berhalangan hadir.
Keberadaan Perpustakaan dalam satuan pendidikan perguruan tinggi, eksistensinya adalah sebagai komponen penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menyediakan bahan informasi berbagai bidang keilmuan untuk dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan pihak dari luar baik dengan tujuan akademis atau hiburan.


Lebih lanjut Letkol Sabawa menyampaikan, sebagai pusat sumber informasi, perpustakaan mempunyai posisi penting untuk keberhasilan belajar mahasiswa. Hal ini merujuk pada hakikat perpustakaan sebagai tempat yang menyediakan koleksi bahan cetak maupun non cetak untuk dimanfaatkan dalam proses perkuliahan sehingga perannya menjadi sumber belajar bagi mahasiswa. Perpustakaan dinilai memiliki manfaat jika dilihat dari banyaknya kunjungan baik kunjungan dari perguruan tinggi lainnya ataupun mahasiswa baik untuk melakukan peminjaman koleksi bahan pustaka, membaca di tempat atau bahkan digunakan dalam mengerjakan tugas dan berdiskusi dalam perpustakaan.

ASESMEN LAPANGAN PROGRAM STUDI FAKULTAS MIPA MILITER UNIVERSITAS PERTAHANAN RI

Oleh : Tim Pengelola Website UPA Perpustakaan Unhan RI

Sentul – Pada bulan Juni 2023 Fakultas MIPA Militer Universitas Pertahanan Republik Indonesia melaksanakan akreditasi beberapa Program Studi (prodi) yaitu Prodi Kimia, Prodi Biologi, Prodi Matematika, dan Prodi Fisika. Akreditasi merupakan sebuah proses penilaian dan pengakuan mutu yang dilakukan oleh pihak yang berwenang terhadap suatu program studi di Perguruan Tinggi. Proses akreditasi ini bertujuan untuk menjamin bahwa program studi yang diselenggarakan di Perguruan Tinggi tersebut telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi yang berwenang.

Kegiatan akreditasi Fakultas MIPA Militer Unhan RI dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal yang akan melakukan penilaian terhadap kualitas Prodi berdasarkan berbagai aspek, seperti kurikulum, sumber daya manusia, fasilitas dan infrastruktur, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta sistem penjaminan mutu, dll. Proses akreditasi dilakukan dengan menggunakan instrumen akreditasi yang telah ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT), yaitu Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Pedoman Penyusunan Instrumen Akreditasi (PPIA) Program Studi.

Asesmen Lapangan Prodi Biologi dilaksanakan pada tanggal 20-22 Juni  2023. Pembukaan hari pertama asesmen lapangan dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2023 di ruang aula gedung serbaguna Unhan RI. Dilanjutkan dengan asesmen lapangan lanjutan yang dilaksanakan pada 22 Juni 2023 di ruang rapat lantai 1 Auditorium Unhan RI. Akreditasi Prodi Biologi dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal. Adapun Asesor dalam kegiatan akreditasi ini adalah Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr. dari Universitas Gadjah Mada, dan Prof. Dr. Enny Zulaika, M.P. dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Asesmen Lapangan Prodi Kimia dilaksanakan pada tanggal 21-24 Juni 2023. Pembukaan hari pertama asesmen lapangan dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2023 di ruang aula gedung serbaguna Unhan RI. Dilanjutkan dengan asesmen lapangan lanjutan yang dilaksanakan pada 23 Juni 2023 di ruang rapat lantai 1 Auditorium Unhan RI. Akreditasi Prodi Kimia dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal. Adapun Asesor dalam kegiatan akreditasi ini adalah Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng. dari Universitas Andalas, dan Dr. Afrizal, M.Si. dari Universitas Negeri Jakarta.

Asesmen Lapangan Prodi Matematika dilaksanakan pada tanggal 3-4 Juli 2023 bertempat di ruang aula serbaguna auditorium Unhan RI. Akreditasi Prodi Matematika dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal. Adapun Asesor dalam kegiatan akreditasi ini adalah Prof. Dr. Edi Cahyono, M.Si dari Universitas Halu Oleo, dan Dr. Admi Nazra, M.Si, M.Sc. dari Universitas Andalas.

Asesmen Lapangan Prodi Fisika dilaksanakan pada tanggal 11-14 Juli 2023 di ruang aula serbaguna auditorium Unhan RI. Akreditasi Prodi Fisika dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal. Adapun asesor dalam kegiatan akreditasi ini adalah Prof. Dr. Mitrayana, S.Si., M.Si. dari Universitas Gadjah Mada, dan Dr.rer.nat. Roniyus Marjunus, S.Si., M.Si. dari Universitas Lampung.

Keterangan Gambar – Tim asesor akreditasi sedang melaksanakan pendalaman materi dan berdiskusi tanya jawab dengan personel prodi dan personel pendukung lainnya di Ruangan Gedung Serbaguna Unhan RI.

Para Pejabat yang hadir pada Kegiatan Akreditasi Lapangan Fakultas MIPA Militer Unhan RI terdiri dari: Kepala LPMPP Unhan RI, Dekan Fakultas MIPA Militer, Wadek I bid. Akademik Fakultas MIPA Militer, Wadek II bid. Kuum Fakultas MIPA Militer, Plt. Ses LPPPM, Kabag Kemahasiswaan Biro AK, Kabag Akademik dan Statistik Biro AK, Kabag Humas dan TU Rokuum, Kabag Logistik dan Rumah Tangga Rokuum, Kabag Perencanaan dan Anggaran Renkermahumas, Kabag Kerjasama Renkermahumas, Kabag Hukum dan Kepegawaian Rokuum, Ka UPA Perpustakaan, Ka UPA Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kapus Publikasi dan Jurnal Ilmiah LPPM, Kapus Penelitian Teknologi Industri Pertahanan LPPM, Kapus Penelitian Keamanan Nasional Pertahanan LPPM, Kapus Penelitian Bela Negara dan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM, Kapus Pengembangan Pembelajaran LPMPP, Kapus Penjaminan Mutu LPMPP, Kapus Manajemen Akreditasi LPMPP, Kapus Relevansi dan Manajemen Pembelajaran LPMPP, Kapus Evaluasi Mutu LPMPP, Kaprodi Fakultas MIPA Militer, Dosen Tetap Fakultas MIPA Militer, Kasubbag TU LPMPP, Kasubbag TU Fakultas MIPA Militer, Kasubbag Akuntansi dan Pelaporan Bagian Keuangan Rorenku, Kasubbag Tenaga Pendidik Bagian Hukum dan Kepegawaian Rokuum, Pranata Komputer Pelaksana UPA Tekinfokom, Penyusun Pus Manajemen Akreditasi Subbag TU LPMPP, Staf Pusat Manajemen Akreditasi LPMPP, dan Staf TU LPMPP, Staf TU Fakultas MIPA Militer, Staf FSTP, Staf Fakultas MIPA Militer, dan Perwakilan Mahasiswa Aktif Fakultas MIPA Militer.

Perpustakaan memiliki peranan penting dalam proses akreditasi program studi pada sebuah Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi harus memperhatikan pengembangan Perpustakaan yang lengkap dan berkualitas sebagai salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan. Berikut adalah beberapa alasan bahwa perpustakaan sangat penting dalam proses akreditasi Program Studi Perguruan Tinggi:

  1. Menyediakan sumber daya informasi. Perpustakaan merupakan tempat di mana Kadet Mahasiswa dan Dosen dapat mengakses berbagai sumber daya informasi, seperti buku, jurnal, artikel, dan database elektronik. Sumber daya ini sangat penting dalam mendukung kegiatan akademik dan riset, serta memberikan dukungan bagi Kadet Mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.
  2. Memenuhi standar kualitas. Standar akreditasi program studi Perguruan Tinggi meliputi ketersediaan sumber daya informasi dan dukungan layanan Perpustakaan. Oleh karena itu, Perpustakaan harus memastikan bahwa koleksi sumber daya informasi dan layanan yang disediakan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi.
  3. Meningkatkan daya saing. Perpustakaan yang lengkap dan berkualitas dapat meningkatkan daya saing Perguruan Tinggi dalam kompetisi global. Perguruan Tinggi dengan Perpustakaan yang baik dan lengkap akan menjadi pilihan utama bagi Kadet Mahasiswa yang mencari tempat belajar yang berkualitas.
  4. Meningkatkan kualitas pendidikan. Perpustakaan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan sumber daya informasi dan layanan yang mendukung kegiatan akademik dan riset. Selain itu, Perpustakaan juga dapat mengembangkan program dan layanan yang inovatif untuk meningkatkan keterampilan literasi informasi Kadet Mahasiswa dan Dosen.

Mengingat pentingnya peran perpustakaan dalam kegiatan akreditasi prodi, oleh sebab itu Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Unhan RI senantiasa siap dalam menghadapi setiap kegiatan akreditasi program studi. Perpustakaan selalu meningkatkan koleksi sumber daya informasi meliputi buku, jurnal, tesis, disertasi, majalah, koran, database ejournal & Ebook, CD dan Audiovisual. UPA Perpustakaan juga mengembangkan program kolaborasi dengan penerbit atau institusi lain untuk meningkatkan akses ke sumber daya informasi.

UPA Perpustakaan Unhan RI senantiasa meningkatkan layanan perpustakaan dengan mengembangkan program yang inovatif dan berkualitas, seperti pelatihan literasi informasi. Pelatihan literasi biasa dilakukan dengan cara Matrikulasi Perpustakaan pada saat orientasi mahasiswa baru yang bertujuan agar semua sivitas akademika Unhan RI dapat mengakses seluruh koleksi dan jurnal yang telah dilanggan oleh UPA Perpustakaan Unhan RI.

Kemudian dalam hal teknologi informasi, UPA Perpustakaan Unhan RI memastikan bahwa perpustakaan memiliki dukungan teknologi informasi yang memadai, akses internet yang cepat, sistem akses jarak jauh yang dapat diakses oleh Kadet Mahasiswa dan Dosen, dan sistem manajemen Perpustakaan yang telah menggunakan sistem otomasi perpustakaan meliputi; Online Public Acces Catalog (OPAC) dan Institutional Repository Perpustakaan.

Kunjungan lapangan akreditasi ke UPA Perpustakaan Unhan RI dilaksanakan pada hari kedua. Asesor mengunjungi langsung UPA Perpustakaan Unhan RI dan disambut oleh Kepala UPA Perpustakaan Unhan RI beserta staf. Asesor meninjau langsung layanan, fasilitas, dan koleksi yang dimiliki UPA Perpustakaan Unhan RI. Dalam kunjungan tersebut asesor menghimpun data sesuai yang dibutuhkannya.

Asesor bertanya terkait dengan pelayanan perpustakaan, total koleksi buku perpustakaan, koleksi jumlah buku, e-book, jurnal yang berkaitan dengan prodi FSTP Unhan RI, jurnal yang dilanggan oleh Unhan RI ada berapa dan jurnal prodi yang dimuat di jurnal yang dilanggan ada atau tidak, Perpustakaan Unhan RI apakah sudah akreditasi, serta keaktifan mahasiswa prodi FSTP Unhan RI dalam mengunjungi, berapa kali peminjaman buku, dan memanfaatkan layanan perpustakaan.

Dindin, S.E. sebagai Pustakawan Muda UPA Perpustakaan menjelaskan bahwa UPA Perpustakaan membuka pelayanan setiap hari Senin sampai dengan Minggu, yang libur hanya tanggal libur Nasional. UPA Perpustakaan menggunakan sistem otomasi Perpustakaan meliputi; Online Public Access Catalog (OPAC). OPAC adalah sistem katalog yang dapat diakses secara online dan dapat dimanfaatkan pemustaka untuk menelusuri koleksi bahan pustaka yang dimiliki UPA Perpustakaan. Kadet mahasiswa bisa mengakses OPAC di dalam lingkungan Unhan RI dan di asrama kadet mahasiswa dengan menggunakan jaringan internet.

Institutional Repository Perpustakaan dikhususkan pada koleksi bahan pustaka berbasis digital atau elektronik yang tidak dipublikasikan secara umum. Konten di dalamnya antara lain: hasil penelitian Dosen maupun karya ilmiah mahasiswa berupa laporan penelitian, tesis, disertasi, tugas akhir maupun bentuk karya ilmiah lainnya.

Keterangan Gambar – Asesor sedang melihat kondisi ruangan membaca di UPA Perpustakaan Unhan RI dan berdiskusi dengan pemustaka.

Saat ini UPA Perpustakaan Unhan RI memiliki koleksi buku dengan jumlah 12.703 judul buku, selanjutnya berlangganan 6 database jurnal meliputi Springer Nature, Emerald Publishing, Oxford University Press, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), American Society of Civil Engineers (ASCE), American Chemical Society (ACS), dan IG Publishing yang berisi e-book yang bisa dibaca secara fulltext oleh para pemustaka.

Koleksi buku Prodi Biologi sebanyak 120 judul, Jumlah langganan jurnal teknik elektro sebanyak 18 jurnal yang terdapat pada jurnal yang kita langgan yaitu Springer sebanyak 11 jurnal, IEEE sebanyak 1 jurnal, dan Emerald sebanyak 4 jurnal, dan ACS sebanyak 2 judul. Keaktifan Kadet Mahasiswa Prodi Biologi terlihat dari total kunjungan selama tahun 2023 sebanyak 146 kunjungan. Cohort 1 melakukan kunjungan sebanyak 59 kali, Cohort 2 melakukan kunjungan sebanyak 70 kali, dan Cohort 3 melakukan kunjungan sebanyak 17 kali. Kemudian untuk total peminjaman buku Kadet Mahasiswa teknik elektro selama tahun 2023 sebanyak 60 peminjaman, Cohort 1 melakukan peminjaman buku sebanyak 23 kali, Cohort 2 melakukan peminjaman buku sebanyak 21 kali, dan Cohort 3 melakukan peminjaman buku sebanyak 16 kali.

Koleksi buku Prodi Kimia sebanyak 28 judul. Jumlah langganan jurnal Prodi Kimia sebanyak 7 jurnal yang terdapat pada jurnal yang kita langgan yaitu Emerald Publishing sebanyak 1 jurnal, ACS sebanyak 3 jurnal, dan Springer Nature  sebanyak    3 jurnal. Keaktifan Kadet Mahasiswa Prodi Kimia terlihat dari total kunjungan selama tahun 2023 sebanyak 228 kunjungan. Cohort 1 melakukan kunjungan sebanyak 79 kali, Cohort 2 melakukan kunjungan sebanyak 48 kali, Cohort 3 melakukan kunjungan sebanyak 101 kali. Kemudian untuk total peminjaman buku Kadet Mahasiswa Prodi Kimia selama tahun 2023 sebanyak 71 peminjaman, Cohort 1 melakukan peminjaman buku sebanyak 22 kali, Cohort 2 melakukan peminjaman buku sebanyak 22 kali, dan Cohort 3 melakukan peminjaman buku sebanyak 27 kali.

Koleksi buku Prodi Matematika sebanyak 33 judul. Jumlah langganan jurnal Prodi Matematika sebanyak 8 judul jurnalyang terdapat pada jurnal yang kita langgan yaitu Springer Nature sebanyak 7 jurnal, dan Emerald sebanyak 1 jurnal. Keaktifan Kadet Mahasiswa Prodi Matematika terlihat dari total kunjungan selama tahun 2023 sebanyak 265 kunjungan. Cohort 1 melakukan kunjungan sebanyak 21 kali, Cohort 2 melakukan kunjungan sebanyak 101 kali, Cohort 3 melakukan kunjungan sebanyak 143 kali. Kemudian untuk total peminjaman buku Kadet Mahasiswa Prodi Matematika selama tahun 2023 sebanyak 58 peminjaman, Cohort 1 melakukan peminjaman buku sebanyak 24 kali, Cohort 2 melakukan peminjaman buku sebanyak 19 kali, dan Cohort 3 melakukan peminjaman buku sebanyak 15 kali.

Koleksi buku Prodi Fisika sebanyak 29 judul. Jumlah langganan jurnal Prodi Matematika sebanyak 5 judul jurnal yang terdapat pada jurnal yang kita langgan yaitu Springer Nature. Keaktifan Kadet Mahasiswa Prodi Fisika terlihat dari total kunjungan selama tahun 2023 sebanyak 99 kunjungan. Cohort 1 melakukan kunjungan sebanyak 7 kali, Cohort 2 melakukan kunjungan sebanyak 65 kali, Cohort 3 melakukan kunjungan sebanyak 27 kali. Kemudian untuk total peminjaman buku Kadet Mahasiswa Prodi Matematika selama tahun 2023 sebanyak 50 peminjaman, Cohort 1 melakukan peminjaman buku sebanyak 2 kali, Cohort 2 melakukan peminjaman buku sebanyak    27 kali, dan Cohort 3 melakukan peminjaman buku sebanyak 21 kali.

Setelah puas melihat fasilitas yang ada di UPA Perpustakaan, Asesor kemudian melanjutkan asesmen lapangan ke ruang siber dan teknologi Unhan RI. Asesor memberikan apresiasi atas fasilitas dan layanan yang tersedia di UPA Perpustakaan dan mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh seluruh satf UPA Perpustakaan.

UPA PERPUSTAKAAN MENERIMA KUNJUNGAN DARI TIM SATUAN PENGAWAS UNIVERSITAS PERTAHANAN RI

Oleh : Tim Pengelola Website UPA Perpustakaan

Sentul – Pada hari Kamis tanggal 15 Juni 2023, UPA Perpustakaan Unhan RI menerima kunjungan dari tim Satuan Pengawas (Satwas) Unhan RI. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau serta meningkatkan kualitas layanan perpustakaan dalam mendukung kegiatan akademik dan riset di lingkungan Unhan RI. Anggota tim satuan pengawas terdiri dari Kolonel Arm Sukmawijaya, S.Sos., M.M., Letkol Kal Heru Wahyu Poerwantoro, S.E., Letkol Inf Drs. Adril, M.Si., Letkol Tek Dr. Rizal Ramadhani, S.T., M.M., Letkol Cpl Dr. Linus Yoseph Wawan Rukmono, S.T., M.T., CIQnR.

Keterangan Gambar – Tim satwas Unhan RI beserta staf UPA Perpustakaan sedang melakukan diskusi terkait layanan perpustakaan.

Rombongan tim satwas disambut oleh Pustawakan Madya, Pustakawan Muda, dan seluruh staf UPA Perpustakaan. Perpustakaan UNHAN RI merupakan salah satu pusat informasi dan pengetahuan yang penting bagi para mahasiswa, dosen, dan staf Unhan RI. Perpustakaan ini memiliki koleksi buku, jurnal, publikasi ilmiah, dan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Koleksi yang beragam dan lengkap tersebut menjadi sumber referensi yang penting bagi para pengguna perpustakaan dalam mengembangkan pengetahuan dan keahlian di bidang militer.

Dalam kunjungan ini, anggota Satuan Pengawas Unhan RI berkesempatan untuk melihat seluruh  fasilitas perpustakaan dan mempelajari berbagai sistem dan layanan yang ada. Mereka diajak berkeliling oleh staf perpustakaan yang berpengalaman, yang memberikan penjelasan mengenai pengelolaan koleksi, sistem katalogisasi, dan teknologi informasi yang digunakan untuk mempermudah akses informasi bagi pengguna.

Selain itu, anggota Satuan Pengawas juga berkesempatan untuk melakukan tanya jawab langsung dengan pustakawan yang ahli di bidangnya. Mereka dapat meminta saran dan rekomendasi mengenai bahan bacaan atau sumber informasi terkait topik yang sedang mereka kaji atau minati. Interaksi langsung ini sangat berharga dalam membantu anggota satuan pengawas untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dan meningkatkan pemahaman mereka tentang bidang pertahanan dan keamanan.

Kunjungan Satuan Pengawas UNHAN RI ke Perpustakaan Unhan RI ini merupakan langkah yang positif dalam membangun hubungan yang erat antara pihak pengawas dan perpustakaan. Melalui kunjungan ini, Satuan Pengawas dapat memahami dan mengapresiasi peran strategis yang dimainkan oleh perpustakaan dalam mendukung kegiatan akademik dan riset di universitas. Di sisi lain, perpustakaan juga dapat memperoleh masukan dan umpan balik yang berharga dari anggota Satuan Pengawas Unhan RI tentang kebutuhan informasi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh para pengguna, termasuk anggota satuan pengawas.

Selain itu, kunjungan ini juga dapat memperkuat kolaborasi antara satuan pengawas dan perpustakaan dalam mengembangkan koleksi yang relevan dengan bidang pertahanan dan keamanan. Satuan Pengawas dapat memberikan masukan tentang jenis bahan bacaan atau sumber informasi yang menjadi kebutuhan utama mereka, sehingga perpustakaan dapat mengarahkan pengadaan koleksi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan para pengguna.

Diharapkan kunjungan Satuan Pengawas Unhan RI ke Perpustakaan Unhan RI menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam memperkuat kerja sama antara pihak pengawas dan perpustakaan. Dengan kerjasama yang baik, perpustakaan dapat terus mengembangkan dan menyediakan sumber daya informasi yang berkualitas bagi anggota UNHAN RI, serta mendukung mereka dalam mencapai tujuan pendidikan dan riset mereka dalam bidang pertahanan dan keamanan.

Perpustakaan dapat memperoleh umpan balik langsung dari anggota Satuan Pengawas mengenai kebutuhan informasi dan sumber daya yang mereka butuhkan. Informasi ini dapat digunakan untuk meningkatkan layanan perpustakaan dan memastikan bahwa koleksi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pengguna. Anggota Satuan Pengawas dapat memberikan saran dan masukan tentang koleksi yang dibutuhkan dalam mendukung tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pengawas di Unhan RI.

Berikut ini adalah beberapa saran dan masukan yang dapat diberikan oleh Satuan Pengawas Unhan RI kepada Perpustakaan Unhan RI:

  1. Penyempurnaan Koleksi: Berdasarkan pengalaman dan kebutuhan anggota Satuan Pengawas, mereka dapat memberikan saran mengenai jenis-jenis buku, jurnal, atau sumber informasi lainnya yang perlu ditambahkan atau diperbarui dalam koleksi perpustakaan. Dengan memperhatikan perkembangan terkini dalam bidang pertahanan dan keamanan, perpustakaan dapat memperluas koleksi untuk mencakup topik-topik yang relevan dan menarik minat pengguna.
  2. Peningkatan Akses Elektronik: Satuan Pengawas dapat memberikan masukan mengenai pengembangan dan peningkatan akses ke sumber daya elektronik, seperti jurnal elektronik, basis data, atau repositori digital. Hal ini dapat membantu anggota Satuan Pengawas dan pengguna lainnya untuk memperoleh akses lebih mudah dan cepat terhadap informasi terkini di bidang pertahanan dan keamanan.
  3. Pelatihan Literasi Informasi: Satuan Pengawas dapat memberikan saran untuk menyelenggarakan pelatihan literasi informasi secara berkala. Pelatihan ini dapat meliputi strategi pencarian yang efektif, evaluasi kritis terhadap sumber informasi, dan teknik penggunaan sumber daya perpustakaan secara optimal. Dengan meningkatkan literasi informasi di kalangan pengguna, perpustakaan dapat memastikan bahwa pengguna dapat mengakses dan menggunakan informasi dengan tepat dan efisien.
  4. Pengembangan Layanan Online: Satuan Pengawas dapat memberikan masukan tentang pengembangan layanan online perpustakaan, seperti pemesanan buku secara daring, peminjaman elektronik, atau layanan konsultasi referensi melalui platform digital. Dalam era digital saat ini, memiliki layanan online yang efektif dapat meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas pengguna dalam menggunakan sumber daya perpustakaan.
  5. Kerjasama dengan Institusi Pertahanan Lainnya: Satuan Pengawas dapat merangsang kolaborasi antara Perpustakaan Unhan RI dengan institusi pertahanan lainnya, seperti lembaga penelitian militer atau perpustakaan dari institusi pertahanan internasional. Hal ini dapat memperluas jaringan dan memungkinkan pertukaran informasi dan sumber daya yang lebih luas di bidang pertahanan dan keamanan.
  6. Peningkatan Ruang dan Fasilitas: Satuan Pengawas dapat memberikan masukan mengenai peningkatan ruang dan fasilitas perpustakaan, seperti penyediaan ruang baca yang nyaman, area diskusi kelompok, atau fasilitas penelitian yang lengkap. Dengan menyediakan fasilitas yang memadai, perpustakaan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengguna dalam mengakses dan memanfaatkan sumber daya informasi.

Melalui implementasi saran dan masukan dari Satuan Pengawas Unhan RI Perpustakaan Unhan RI dapat meningkatkan kualitas layanan dan relevansi koleksi perpustakaan dalam mendukung kebutuhan anggota Satuan Pengawas dan pengguna lainnya di Unhan RI. Selain itu, langkah-langkah ini juga dapat membantu perpustakaan dalam memperkuat hubungan dan kolaborasi dengan anggota Satuan Pengawas serta pihak terkait dalam bidang pertahanan dan keamanan.

Selain implementasi saran dan masukan yang telah disebutkan, penting juga bagi perpustakaan untuk terus menerima umpan balik dari anggota Satuan Pengawas dan pengguna lainnya. Dengan melakukan survei kepuasan pengguna, wawancara, atau diskusi kelompok, perpustakaan dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang kebutuhan pengguna serta keberhasilan implementasi saran dan masukan yang diberikan. Umpan balik ini dapat digunakan untuk melakukan peningkatan dan perbaikan berkelanjutan dalam layanan perpustakaan.

Dalam hal ini, komunikasi yang terbuka dan kolaborasi yang terus-menerus antara perpustakaan dan Satuan Pengawas Unhan RI akan menjadi kunci keberhasilan. Perpustakaan dapat mengadakan pertemuan rutin dengan anggota Satuan Pengawas untuk memperbarui mereka tentang perkembangan koleksi, layanan, dan program yang ada. Selain itu, perpustakaan dapat melibatkan anggota Satuan Pengawas dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pengembangan perpustakaan.

Kunjungan Satuan Pengawas Unhan RI ke Perpustakaan Unhan RI adalah langkah awal yang baik dalam membangun kolaborasi yang erat antara kedua pihak. Dengan memperhatikan saran dan masukan dari Satuan Pengawas, perpustakaan dapat terus mengembangkan dan meningkatkan layanan dan sumber daya informasi yang relevan dengan bidang pertahanan dan keamanan. Kerjasama yang erat ini akan berkontribusi pada peningkatan pemahaman, penelitian, dan pendidikan di Unhan RI, serta memperkuat peran perpustakaan sebagai mitra penting dalam mendukung tugas dan tanggung jawab Satuan Pengawas dan institusi pertahanan secara keseluruhan.

Dalam kunjungan ini, Anggota satuan pengawas juga melakukan pendataan barang milik negara yang mengalami kerusakan di Perpustakaan Unhan RI. Hal tersebut merupakan langkah penting yang dilakukan untuk menjaga akuntabilitas dan pengelolaan aset negara yang ada di perpustakaan. Proses pendataan ini bertujuan untuk mengidentifikasi barang-barang yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik, sehingga langkah-langkah perbaikan atau penggantian dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh Satuan Pengawas Unhan RI dalam melakukan pendataan barang milik negara yang mengalami kerusakan di Perpustakaan Unhan RI:

  1. Inventarisasi: Satuan Pengawas dapat melakukan inventarisasi lengkap terhadap barang-barang yang ada di perpustakaan, termasuk buku, peralatan, perangkat elektronik, furnitur, dan lainnya. Inventarisasi ini akan membantu dalam mengidentifikasi barang-barang yang mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik.
  2. Pemeriksaan dan Evaluasi: Satuan Pengawas dapat melakukan pemeriksaan terhadap setiap barang yang tercatat dalam inventarisasi, untuk mengecek kondisi dan fungsionalitasnya. Barang-barang yang mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik dapat diidentifikasi dan dicatat secara terperinci, termasuk jenis kerusakan dan tingkat keparahannya.
  3. Dokumentasi: Setiap barang yang mengalami kerusakan harus didokumentasikan dengan baik. Dokumentasi ini mencakup informasi tentang barang tersebut, jenis kerusakan, tanggal pendataan, dan langkah-langkah yang perlu dilakukan selanjutnya, seperti perbaikan atau penggantian.
  4. Pelaporan: Satuan Pengawas dapat menyusun laporan mengenai hasil pendataan barang milik negara yang mengalami kerusakan di Perpustakaan Unhan RI. Laporan ini dapat mencakup data tentang barang-barang yang rusak, analisis penyebab kerusakan, rekomendasi perbaikan, dan estimasi biaya yang diperlukan.
  5. Tindakan Perbaikan atau Penggantian: Setelah pendataan selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan tindakan perbaikan atau penggantian sesuai dengan tingkat kerusakan dan prioritasnya. Perpustakaan dapat melibatkan pihak terkait, seperti staf teknis atau pihak pengadaan, untuk melaksanakan tindakan tersebut dengan tepat.
  6. Monitoring dan Pemeliharaan: Setelah tindakan perbaikan atau penggantian dilakukan, Satuan Pengawas dapat melakukan monitoring untuk memastikan bahwa barang-barang tersebut berfungsi dengan baik dan terawat dengan baik. Pemeliharaan yang rutin juga perlu dilakukan untuk meminimalisir kerusakan dan memperpanjang umur barang.

Keterangan Gambar – Tim satwas Unhan RI sedang mendokumentasikan fasilitas-fasilitas perpustakaan yang mengalamai kerusakan.

Dengan melakukan pendataan barang milik negara yang mengalami kerusakan di Perpustakaan Unhan RI, Satuan Pengawas dapat membantu dalam menjaga akuntabilitas dan pengelolaan aset negara, serta memastikan bahwa perpustakaan memiliki sarana dan fasilitas yang berfungsi dengan baik untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan penelitian di Unhan RI. Selain itu, pendataan barang-barang yang mengalami kerusakan juga akan membantu dalam perencanaan anggaran perbaikan atau penggantian yang diperlukan.

Selama proses pendataan, Satuan Pengawas juga dapat memberikan rekomendasi terkait tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan barang di masa depan. Hal ini bisa meliputi pemeliharaan rutin, pelatihan penggunaan yang benar terhadap barang-barang tertentu, atau pengadaan peralatan atau perangkat pendukung yang lebih tahan lama dan berkualitas tinggi.

Selain itu, penting juga bagi Satuan Pengawas untuk berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti unit pengelola perpustakaan dan departemen yang bertanggung jawab atas pengadaan barang, untuk memastikan bahwa langkah-langkah perbaikan atau penggantian dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan dengan memperhatikan aspek keuangan.

Langkah-langkah tersebut akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan barang-barang milik negara di Perpustakaan Unhan RI. Selain itu, pendataan yang teratur dan pemeliharaan yang baik akan memastikan bahwa perpustakaan dapat terus menyediakan fasilitas yang optimal bagi pengguna, serta menjaga nilai dan integritas aset negara yang ada. Kunjungan diakhiri dengan foto bersama antara tim Satwas Unhan RI beserta seluruh staf UPA Perpustakaan.

PUSTAKAWAN DAN STAF UPA PERPUSTAKAAN UNHAN RI MENGIKUTI PELATIHAN PENYEGARAN PENGOPERASIAN APLIKASI TURNITIN

Oleh : Tim Website UPA Perpustakaan Unhan RI

Perkembangan teknologi yang sangat cepat membawa banyak perubahan pada dunia akademik. Salah satunya adalah pengembangan-pengembangan fitur baru pada aplikasi Turnitin. Turnitin telah mengembangkan fitur baru untuk meningkatkan pelayanan atas kebutuhan para pengguna. Unit Penunjang Akademik Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UPA Tekinfokom Unhan RI) mengadakan Pelatihan Penyegaran Pengoperasian Aplikasi Turnitin.

Pelatihan Penyegaran Pengoperasian Aplikasi Turnitin dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Mei 2023 pukul 08.30 – 10.30 WIB. Pelaksanaannya sendiri dilakukan secara offline di ruang kerja masing-masing peserta dengan menggunakan aplikasi zoom. Pelatihan ini dihadiri oleh  Dr. Heri Wijanarko, S.Sos., M.Sc. selaku Kepala UPA Tekinfokom, M. David Lung selaku trainer turnitin, Perwakilan Dosen, Staf Fakultas, Staf Lembaga, dan Staf UPA di lingkungan Unhan RI. UPA Perpustakaan Unhan RI diwakili oleh PNS Dindin selaku Pustawakan Muda, Prasetiyo Suhendro, dan Faradillah Fathiyah selaku staff UPA Perpustakaan Unhan RI.

Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan fitur-fitur terbaru yang dimiliki oleh aplikasi turnitin untuk meningkatkan pelayanan atas kebutuhan para user, mengoptimalkan penggunaan aplikasi turnitin di lingkungan Unhan RI karena selama ini penggunaan fitur-fitur turnitin di Unhan RI hanya sebatas penggunaan originality checking sedangkan masih banyak fitur turnitin yang belum digunakan, dan yang terakhir adalah untuk melakukan update database bagi instruktur turnitin di tiap fakultas maupun prodi.

Materi kegiatan pelatihan penyegaran pengoperasian aplikasi turnitin pada hari ini membahas mengenai pengenalan aplikasi turnitin, definisi plagiarisme, plagiarisme vs text similiarity, feedback studio, user roles, similiarity report, GradeMark, ETS E-rater, Login to turnitin, help guides, support center, dan status page.

Keterangan gambar – Narasumber kegiatan pelatihan

Dalam sesi pelatihan, David Lung selaku narasumber (trainer turnitin) membahas tentang masalah plagiasi dan dampak negatifnya terhadap integritas akademik. Beliau juga menjelaskan secara rinci tentang cara kerja Turnitin dan fitur-fitur yang ditawarkan, termasuk kemampuannya dalam membandingkan teks asli dengan sumber-sumber yang terindeks di dalam basis data Turnitin.

Narasumber menjelaskan bahwa turnitin merupakan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam dunia pendidikan untuk mendeteksi dan mencegah plagiasi dalam karya tulis mahasiswa. Turnitin menggunakan teknologi deteksi kesamaan yang canggih untuk membandingkan teks yang diunggah dengan jutaan sumber yang ada dalam basis datanya. Beliau berharap dengan pelatihan ini, dosen dan staf pengajar dapat menggunakan Turnitin secara optimal untuk meningkatkan kualitas akademik di Unhan RI.

Pengguna turnitin, seperti dosen atau instruktur, dapat mengunggah naskah mahasiswa ke platform turnitin, dan perangkat lunak ini akan menganalisis teks tersebut untuk mencari kesamaan dengan sumber-sumber lain yang telah diindeks. Hasil analisis ditampilkan dalam bentuk laporan persentase kesamaan (similarity score) dan Similarity Report yang mendetail lengkap dengan sumber artikelnya.

Lebih lanjut narasumber menjelaskan bahwa fitur-fitur aplikasi turnitin memiliki banyak manfaat positif bagi lembaga akademik:

  1. Mencegah Plagiarisme karena turnitin dapat mendeteksi potensi plagiasi dalam karya tulis mahasiswa. Dengan memberikan laporan persentase kesamaan (similarity score) dan Similarity Report yang mendetail, Turnitin membantu meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang keaslian karya tulis mereka.
  2. Turnitin memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar tentang etika akademik dan penulisan yang benar.
  3. Memberikan Umpan Balik Konstruktif melalui fitur Grade Mark dan Quick Marks, dosen (intruktur) dapat memberikan penilaian dan catatan-catatan pada karya tulis mahasiswa. Hal tersebut sangat membantu mahasiswa untuk meningkatkan kualitas karya tulis mereka.
  4. Mempermudah Proses Penilaian: Turnitin menyederhanakan proses penilaian dengan menyediakan fitur seperti Grade Mark. Instruktur dapat memberikan penilaian, memberikan komentar, dan memberikan nilai secara langsung di dalam Turnitin. Ini menghemat waktu dan upaya dalam memberikan umpan balik kepada mahasiswa secara individual.
  5. Turnitin dapat mengajarkan mahasiswa belajar untuk menghargai dan menghormati karya orang lain, sehingga tidak serta melakukan copy-paste karya oranglain.

Narasumber menjelaskan bahwa pada aplikasi turnitin terdapat beberapa peran (role) yang berbeda dengan tingkat akses dan fungsi yang berbeda. David lung menjelaskan beberapa peran yang umum di Turnitin, antara lain:

  1. Administrator: Sebagai administrator, pengguna memiliki hak penuh untuk mengelola dan mengkonfigurasi sistem Turnitin di tingkat institusi atau universitas. Mereka dapat mengatur pengguna, mengelola lisensi, mengatur aksesibilitas, dan mengatur pengaturan global lainnya.
  2. Instructor (Instruktur): Peran ini diberikan kepada dosen atau pengajar yang menggunakan Turnitin untuk mengelola tugas, melakukan penilaian, dan memberikan umpan balik pada karya tulis mahasiswa. Instruktur dapat membuat tugas, mengelola keanggotaan kelas, melihat hasil deteksi plagiasi, dan memberikan penilaian.
  3. Teaching Assistant (Asisten Pengajar): Teaching Assistant adalah peran yang diberikan kepada asisten pengajar atau staf pendukung akademik yang membantu instruktur dalam pengelolaan tugas, penilaian, dan umpan balik pada naskah mahasiswa. Mereka memiliki akses untuk membantu instruktur dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan Turnitin.
  4. Student (Mahasiswa): Sebagai mahasiswa, pengguna memiliki akses untuk mengunggah naskah mereka sendiri ke Turnitin untuk mengecek keaslian dan mendapatkan laporan persentase kesamaan (similarity score). Mahasiswa juga dapat melihat umpan balik dari instruktur terkait naskah mereka.

Peran ini memungkinkan setiap pengguna memiliki hak akses dan fungsi yang sesuai dengan perannya dalam penggunaan Turnitin. Dengan adanya peran-peran ini, pengguna dapat bekerja sama dalam memeriksa plagiasi, menilai tugas, memberikan umpan balik, dan meningkatkan kualitas akademik dalam lingkungan pendidikan.

Keterangan gambar – Kegiatan pelatihan pemanfaatan turnitin secara daring

Turnitin menyediakan berbagai fitur yang berguna dalam mendeteksi plagiasi dan meningkatkan kualitas akademik. Berikut adalah beberapa fitur utama yang ada di Turnitin:

  1. Originality Check: Fitur ini adalah inti dari Turnitin. Originality Check membandingkan teks yang diunggah oleh pengguna dengan jutaan sumber yang ada di dalam basis data Turnitin, termasuk artikel ilmiah, jurnal, dan karya mahasiswa sebelumnya. Hasilnya akan memberikan laporan persentase kesamaan (similarity score) yang menunjukkan sejauh mana teks tersebut mirip dengan sumber-sumber yang ada. Fitur ini membantu mengidentifikasi potensi plagiasi dalam sebuah naskah.
  2. Similarity Report: Setelah melakukan analisis, Turnitin akan menghasilkan Similarity Report yang mendetail. Laporan ini menyoroti bagian-bagian dalam naskah yang cocok dengan sumber-sumber yang terdeteksi. Dosen atau pengguna dapat melihat persis bagaimana teks tersebut berkaitan dengan sumber yang telah diindeks.
  3. GradeMark: Fitur ini memungkinkan dosen atau pengajar memberikan umpan balik dan menilai naskah mahasiswa secara langsung di dalam Turnitin. Dosen dapat menandai kesalahan, memberikan komentar, dan memberikan nilai pada naskah dengan mudah. GradeMark mempercepat proses penilaian dan memberikan umpan balik yang lebih efisien.
  4. PeerMark: PeerMark memungkinkan pengguna untuk mengatur tugas kolaboratif di mana mahasiswa dapat saling menilai karya mereka. Fitur ini memfasilitasi proses peer review, di mana mahasiswa dapat memberikan umpan balik konstruktif satu sama lain. PeerMark dapat meningkatkan keterampilan penulisan, kemampuan analitis, dan pemahaman tentang materi.
  5. ETS e-rater Grammar Check: Turnitin dilengkapi dengan alat pemeriksaan tata bahasa yang otomatis. Fitur ini menganalisis teks untuk kesalahan tata bahasa, pengejaan, dan gaya penulisan. Meskipun tidak menggantikan pengoreksian manusia, ETS e-rater Grammar Check membantu mahasiswa mengenali dan memperbaiki kesalahan dalam penulisan mereka.
  6. QuickMarks: QuickMarks adalah sistem komentar yang dapat dipersonalisasi dalam Turnitin. Dosen dapat menggunakan QuickMarks untuk memberikan umpan balik yang konsisten dan efisien pada naskah mahasiswa. QuickMarks berupa tanda atau simbol yang dapat ditempatkan di teks untuk menunjukkan kesalahan atau aspek tertentu yang perlu diperbaiki.

Fitur-fitur di atas membantu dosen dan pengajar dalam mengelola dan menganalisis karya tulis mahasiswa secara efektif, meningkatkan integritas akademik, serta memberikan umpan balik yang bermanfaat dalam proses pembelajaran. Selanjutnya narasumber juga menjelaskan cara untuk membuat kelas di turnitin. Beliau menjelaskan untuk menambahkan kelas di turnitin sangat mudah dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Masuk ke akun Turnitin Anda menggunakan kredensial login yang tepat (sebagai administrator atau instruktur).
  2. Setelah masuk, Anda akan diarahkan ke beranda Turnitin. Di bagian atas halaman, cari dan klik tab “Classes” atau “Kelas” (tergantung pada tampilan bahasa yang Anda gunakan).
  3. Pada halaman Kelas, cari tombol “Add Class” atau “Tambahkan Kelas” dan klik itu.
  4. Anda akan diberikan formulir atau halaman baru di mana Anda dapat memasukkan informasi tentang kelas yang ingin Anda tambahkan. Isi informasi yang relevan seperti nama kelas, deskripsi, dan sebagainya. Pastikan untuk memberikan detail yang memadai agar mahasiswa dapat mengidentifikasi kelas dengan mudah.
  5. Setelah mengisi informasi kelas, klik tombol “Save” atau “Simpan” untuk menyimpan kelas yang baru ditambahkan.
  6. Kelas baru Anda akan muncul dalam daftar kelas yang ada. Anda dapat mengelola kelas tersebut dengan menambahkan anggota, mengatur tugas, dan melakukan tugas administratif lainnya yang diperlukan.

Pertama para peserta login ke turnitin.com  menggunakan username dan password yang telah disiapkan.

Klik “Latihan Cek Similiarity” untuk masuk ke dalam kelas. Anda akan melihat sebuah terdapat sebuah assignment.

Klik “Submit” untuk mengirimkan paper Anda ke sistem. Hasil Similarity Index akan diperoleh setelah submit.

Akan muncul jendela untuk submit paper. Pastikan bagian metode pengiriman adalah “Single File Upload”. Jika tidak, ubah dengan cara klik tanda panah di samping tulisan tersebut.

Kemudian tuliskan nama depan pada kolom “first name”, nama belakang pada kolom “last name”, dan judul artikel di “Submission title”, lalu pilih dari mana kita akan memilih file artikelnya, klik “choose from this computer” kemudian pilih file artikel yang ingin kita upload.

Akan muncul halaman konfirmasi. Jika semua data dan file yang akan disubmit sudah benar, klik “Confirm”.

Setelah submit, sistem akan menghitung Similarity Index dari artikel yang telah kita upload. Proses ini akan memakan waktu 1-2 menit sampai nilai dari sistem muncul. Jika telah muncul, klik “View”.

Kemudian akan terbuka jendela baru berisi laporan Similarity Check artikel.

Untuk mengunduh file laporan tersebut dalam bentuk PDF, klik simbol unduh pada sisi kanan halaman tersebut, lalu pilih “Current View”.

Terakhir kita akan memperoleh file PDF berisikan Similarity Report dengan halaman terakhir menampilkan Similarity Index paper Anda.

Kegiatan pelatihan penyegaran pengoperasian aplikasi turnitin diakhiri dengan sesi foto bersama antara narasumber dengan seluruh peserta pelatihan. Secara umum para peserta terkesan dengan kegiatan pelatihan ini dan berharap agar pelatihan seperti ini rutin diadakan. Narasumber berharap agar ilmu yang telah dibagikan bisa diaplikasikan dan membawa dampak bagi para peserta dan institusi Unhan RI.