capture.jpgwww

PERPUSTAKAAN UNHAN SELENGGARAKAN PAMERAN BUKU PADA ACARA INTERNATIONAL SHORT COURSE ON WARFARE AND STRATEGY

Oleh: Tim Perpustakaan Universitas Pertahanan

Universitas Pertahanan menyelenggarakan The International Course on Warfare and Strategy bagi Perwira Menengah dan Perwira Tinggi TNI tanggal 16 sampai dengan 20 November 2020, di Kampus Bela Negara, Universitas Pertahanan, Sentul. Peserta kegiatan tersebut diikuti oleh 50 Perwira TNI AD, 30 Perwira TNI AL dan 20 Perwira TNI AU. Kegiatan Short Course ini digagas oleh Menteri Pertahanan RI, Bapak H. Prabowo Subianto dengan mengangkat substansi peperangan dan strategi yang menghadirkan para pakar terkemuka dunia. Universitas Pertahanan memanfaatkan kesempatan baik ini dengan menyajikan materi-materi khusus secara komprehensif dan mendalam dengan fokus pada prinsip-prinsip dasar peran dan strategi yang disampaikan oleh Clausewitz dan Sun Tzu, serta aplikasinya dalam strategi dan taktik Perang Gerilya (Geurilla Warfare). Prinsip-prinsip dasar ini berkembang dari waktu ke waktu, oleh karena itu, materi short course dilengkapi dengan pembahasan berbagai peristiwa perang yang relevan dengan abad ke-21.

Pemahaman yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Indonesiadisampaikan melalui materi-materi terkait filosofi dan prinsip-prinsip sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta, perang gerilya dan operasi-operasi lawan gerilya yang diterapkan di Indonesia. Materi-materi tersebut dipandang esensial untuk meng-upgrade pemahaman dan keahlian para Perwira Menengah dan Perwira Tinggi TNI peserta Short Course 2020.

Short Course on Warfare and Strategy 2020 yang pertama ini diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan dengan harapan dapat menjadi media pembelajaran yang berharga bagi Perwira Menengah dan Perwira Tinggi TNI untuk menajamkan pemahaman dan aplikasinya di dalam pelaksanaan tugas di satuan masing-masing. Secara khusus ilmu dan keterampilan menyusun strategi akan sangat penting dalam meningkatkan kesiapan operasi militer TNI pada aspek personil khususnya kualitas kepemimpinan strategis para pemimpin operasi militer.

Beberapa pembicara dalam kursus singkat tersebut antara lain sebagai berikut

  1. Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Republik Indonesia menjelaskan tentang buku Geurilla Warfare & Counter-Geurilla Operations.
  2. kolonial, walaupun pada dasarnya peperangan gerilya telah berkembang jauh sebelumnya.
  3. Prof. Dr. Christopher Bassford menjelaskan tentang buku The Clausewitz Theory of War.

Clausewitz mengurai perang dalam pendekatan filosofissistematisdenganimplikasiyangkuattidak hanyapadalingkupsejarahdananalisis,tetapijuga bagi praktek kebijakan, militer, dan perencanaan operasi yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan agar seseorang mampumenghadapi berbagai situasidanaspekyangluasdalamperang. Clausewitzpunmenekankanperbedaan perang dengan aktifitas manusia yang lain. Perang adalah penggunaan kekuatan yang terorganisir di mana hasilnya berupa pertumpahan darah takterelakkandengantujuanmemaksa musuh melakukan apa yang kita kehendaki.

  1. Patrick Porter menjelaskan tentang buku Clausewitz Theory in The 21st Century.
  2. n kritis atas karya Clausewitz pada abad ke-21 bisa menjadi landasan dalam studi menyangkut peperangan dan strategi. Selain itu, sejumlah studi membuktikan bahwa teori Clausewitz bisa diterapkan dalam misi perang melawan terorisme. Karakter perang abad kontemporer yang dapat terjadi di semua aspek secara masif saat ini semakin menegaskan keutamaan tesis trinitas Clausewitz.
  3. LTG. (Retd.) Sayidiman Suryohadiprodjo menjelaskan tentang buku Pengantar Ilmu Perang Filsafat dan Prinsip-prinsip Sishankamrata.

Dukungan penuh rakyat dan taktik gerilya nyatanya mampu membebaskan Indonesia dari kekuatan kolonial yang memiliki keunggulan Alutsista. Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta yang demikian menjadi kunci Indonesia untuk berhadapan dengan musuh ketika pendekatan pendahuluan dengan diplomasi tidak tercapai.

  1. Dr. Hassan Elbahtimy menjelaskan tentang buku Arab Strategy during the 1973 War.
  2. Dr. Andrew Wilson menjelaskan tentang buku The Sun Tzu Theory in The 21st Century.

Seni Perang Sun Tzu merupakan sebuah fenomena global. Muncul pada tahun 300-an SM, teks yang singkatnamunmenarikinitelahmenjadi bahanpokokpendidikanmiliterdiseluruh Asia Timur selama berabad-abad. Sejak diterjemahkan ke dalam Bahasa Perancis pada tahun 1700-an, kebijaksanaan Sun Tzu juga telah merambah bangsa Barat. Seni PerangSunTzusaatini adalahkarya teoristrategisyangpalingterkenaldidunia. Relevansi teori strategi Sun Tzu tidak lekang olehruang, waktu, dan budaya.

  1. Col. Zhao Siyang menjelaskan tentang buku Applications of Sun Tzu Theory in Asymmetric Warfare.

Kajian strategi Sun Tzu mencakup cara menyusun rencana, menggelar perang, menentukandisposisitaktis,mengerahkan energi,mengidentifikasifaktor-faktorkritis sepertititiklemahdankekuatan,manuvertentara, keberagamantaktik,pergeseranpasukan,klasifikasi medan, situasi pertempuran, serangan, dan pemanfaatan mata-mata. Sun Tzu menekankan pentingnya mentransformasi potensi menjadi realitas,menyasar titik yang krusial untuk menghancurkan keseluruhan sistem, mengombinasikan segalamodelstrategi,danmembawamedan pertempurankedalamdomainbaru.Artof War-nyaSunTzutampaktidakmengalami degradasi relevansi meskipun banyak teori telahdirumuskandimasa-masaberikutnya.

  1. Prof. Sir Hew Strachan menjelaskan tentang buku Sir Basil Liddell Hart and The Indirect Approach to War.

Liddle Hart mengelaborasikan pengalaman personalnya, pemikiran JFC Fueller, dan Julian Corbett untuk memberikan masukan pada Sekretaris Negara untuk Perang. Pada tahun 1946, Liddell Hart menuntaskan karya monumentalnya yangberjudulRevolusi Peperangan sebagai respon atas Perang Dunia 2. Strategi dan pendekatan taklangsung LiddleHart,yangbertentangandengan kebijakanpertahananInggris,dipahami denganmempelajaritigabukunyayangterpisah.Buku yangberjudul“Paris:ortheFutureofWar”(1925) merupakansumberuntukmempelajariimplikasi pembomanstrategisdi kota yangmemperpendek masadanmemperjelashasilperang.

  1. Prof. Harry Laver menjelaskan tentang buku The Military Strategy of General Ulysses S. Grant.
  2. RAM. (Retd.) Sudarshan Y. Shrikande menjelaskan tentang buku Indian Military Strategy During the 1971 War.

Perang Indo-Pakistan tahun 1971 adalah konfrontasi militer antara India dan Pakistan yang terjadi selama perang kemerdekaan di Pakistan Timurdari3Desember 1971hingga jatuhnya Dhaka pada 16 Desember 1971. Perang dimulai dengan serangan udarapenangkalan ke lapangan udara India, yang menyebabkan dimulainya permusuhan dengan Pakistan dan masuknya India ke dalam perang kemerdekaandiPakistanTimur. Perang tersebut hanya berlangsung 13 haridengankemenangantelak India. StrategibesarIndiauntukmenghadapi Pakistan pada tahun 1971 dan perang berikutnyab sangatbergantungpadakeberhasilandarikampanye militernya.

  1. Prof. Ahron Bregman menjelaskan tentang buku Israeli Military Strategy during the 1973 Yom Kippur War.
  2. Prof. Mark Edele menjelaskan tentang buku World War II: Soviet Military Strategy and Industrial Mobilization.
  3. Prof. Geoffrey Till menjelaskan tentang buku Maritime Power in the 21st Century.

Fenomena kebangkitan angkatan laut China dan Asia lainnya, perselisihan yang memburuk atas yurisdiksi maritimdanporosmaritimAmerikaSerikat menujukawasanAsia-Pasifikmengingatkan bahwa laut akan selalu menjadi pusat pembangunan manusia sebagai sumber daya, alat transportasi, pertukaran informasi, dan dominasi strategis. Dalam kondisi kontemporer, angkatan laut dan bentuk kekuatan maritim lainnya harus beradaptasiuntukmengerahkankekuatan maksimumkedaratbersamamatralain,danuntuk memperluas jangkauan kepentingan, kegiatan, dan tanggung jawab mereka. Dengan demikian, mengkaji strategi maritim harus melibatkan penelaahan secara menyeluruhdampakdariperkembangan dalamsifat,komposisi,danfungsisemua angkatan laut utama di dunia.

  1. Dr. David Jordan menjelaskan tentang buku Air Power in the 21st Century.
  2. Dr. David Ucko menjelaskan tentang buku Sir Robert Thompson’s Theories on Counter-insurgency.

Kecenderungan peperangan terkini mengarah pada karakteristik yang asimetris yang menuntut adanya konfigurasi lanjutan pada strategi pertahanan nasional.Terorisme dan insurjensi merupakanmodel-model ancaman asimetris yang paling mendapat perhatianseriusmayoritasnegara.Strategi Pertahanan Nasional Amerika Serikat 2018 menjadi berita utama karena secara resmi menurunkan peringkat terorisme sebagai prioritas keamanan nasional yang mendukung “persaingan strategis antarnegara.”

  1. Sen. Col. Vu Khanh menjelaskan tentang buku Vietnamese Military Strategy during the Dien Bien Phu Campaign.

Kampanye militer Dien Bien Phu merupakantitik balik bagi Vietnam untuk membebaskan diri dari kolonialisme Perancis. Pasukan Perancis memiliki keyakinan yang kuat bahwa fortifikasi Dien Bien Phu akan memberikan keuntungan geografis dan aksesibilitas pasokan yang kemudian akan memberikan satu kemenangan pertempuran yang mutlak.

  1. MG. Jury Lvovich menjelaskan tentang buku World War II: Soviet Military Strategy and Weapons Developments.

Soviet mengembangkan senjata generasi baru seperti rudal strategis dengan akurasi lebih tinggi dan dilengkapi dengan banyak hulu ledak; T-72 yang dikerahkan di Eropa Timur;sebuahkapalindukKiev,dengan pesawat V/STOL; dan pesawat serang darat Su-19 yang mampu menghindari radar dan penunjuk laser. Secara keseluruhan, program-program ini menunjukkan bahwa Uni Soviet telah bergerak cepat untuk mengurangi ketertinggalan kualitas teknologi mereka.

  1. LTG. (Retd.) Arun Kumar Sahni menjelaskan tentang buku Indian Military Strategy during the 1999 India-Pakistan War.

Pada tahun 1999, Angkatan Darat India ditugaskan dalam misi yang luar biasa,yaitumerebut puncak Kargil pada ketinggian17.000kaki di pegunungan Himalaya yang diduduki oleh tentara Pakistan. Dari hasil analisis intelijen, India memutuskan harus mengerahkan pasukan dalam jumlah besar yang dioperasikan dengan melihat sifat medan pertempuan. India mendeklarasikan Operasi Viyay dengan memobilisasi 30.000 tentara yang pergerakan dan pertempurannya dipecah menjadi satuan-satuan lebihkecil setingkatbrigadedanbatalyon.Operasi perlawanan tidak hanya dilaksanakan oleh angkatan darat, namun juga angkatan udara melalui operasi Safed Sagar.

Sebagai upaya mendukung kegiatan tersebut, Perpustakaan Universitas Pertahanan menyelenggarakan pameran buku dengan subjek pertahanan yang ditulis oleh dosen dari Universitas Pertahanan. Buku-buku tersebut juga diterbitkan melalui Unhan Press yang dalam proses penerbitannya ISBN menggunakan jasa perpustakaan melalui Layanan ISBN Perpustakaan Universitas Pertahanan.

Beberapa buku yang dipamerkan antara lain sebagai berikut:

  1. Analisis Perang Dalam Negeri Bagian 1;
  2. Analisis Perang Dalam Negeri Bagian 2;
  3. Analisis Perang Luar Negeri Bagian 1;
  4. Analisis Perang Luar Negeri Bagian 2;
  5. Cyber Warfare;
  6. Fokus: Kapita Selekta Teknologi Pertahanan;
  7. Pengantar Manajemen Pertahanan;
  8. Performa dan Keterbatasan Manusia dalam Aspek Aerofisiologi;
  9. Perspektif: Bunga Rampai Masalah Strategis dan Pertahanan;
  10. Energi Baru dan Terbarukan;
  11. Energi dan Dampak Lingkungan;
  12. Kepemimpinan;
  13. Manajemen Diri Abdi Negara;
  14. Teknologi Pertahanan ASEAN;
  15. Tujuan Pendirian Negara;
  16. Perang Mindset di Era Postmodern; dan
  17. Penjejak Laut Strategis Negara Kepulauan.

Selain daftar buku tersebut, Perpustakaan Universitas Pertahanan juga memamerkan koleksi bahan pustaka dengan subjek strategi dan peperangan yang dimiliki. Hingga saat ini, Perpustakaan Universitas Pertahanan memiliki 10.177 judul buku dengan total 15.255 eksemplar. Secara bertahap, Perpustakaan Universitas Pertahanan mengembangkan koleksi bahan pustaka yang dimiliki sesuai dengan Peraturan Rektor Universitas Pertahanan Nomor 32 Tahun 2015 tentang Pengembangan Koleksi Perpustakaan Universitas Pertahanan. Sebagian besar koleksi bahan pustaka yang dimiliki memiliki subjek tentang pertahanan. Hal tersebut karena seluruh program studi yang terdapat di Universitas Pertahanan berorientasi pada subjek ilmu pertahanan. Oleh karena itu, pengembangan koleksi bahan pustaka dengan tema pertahanan, strategi dan perang menjadi prioritas utama Perpustakaan Universitas Pertahanan.

asas

PERPUSTAKAAN UNHAN RI MELAKSANAKAN KEGIATAN MATRIKULASI PERPUSTAKAAN KEPADA MAHASISWA BARU

Oleh: Tim Pengelola Website Perpustakaan Unhan RI

Perpustakaan Universitas Pertahanan Universitas Pertahanan melaksanakan kegiatan Matrikulasi Perpustakaan kepada mahasiswa baru program Magister dan Doktoral TA 2021/2022 pada 9 Agustus 2021. Kegiatan diikuti Mahasiswa S-2 dari kalangan TNI, Polri, dan Mahasiswa Mancanegara, serta seluruh Mahasiswa Baru S-3. Sementara mahasiswa dari kalangan sipil dan Aparatur Sipil Negara (ASN) sedang melaksanakan Pendidikan Bela Negara di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat.

Program matrikulasi diartikan sebagai kegiatan pemenuhan kompetensi mahasiswa dan civitas akademika Universitas Pertahanan RI agar kesenjangan antara muatan atau substansi dan pengalaman belajar (learning experience) dari kurikulum yang berbeda dapat dipenuhi sesuai dengan kompetensi yang harus dipenuhi. Kegiatan ini dikelola oleh Biro Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertahanan RI secara terencana, terarah, terprogram, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kegiatan matrikulasi khususnya di bidang perpustakaan dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan dan menambah wawasan mahasiswa tentang perpustakaan sebagai media dan sarana penunjang kebutuhan informasi dalam kegiatan pembelajaran di Universitas Pertahanan RI. Matrikulasi sebagai model pembelajaran dilaksanakan untuk memenuhi kesenjangan dalam pengetahuan dan keterampilan yang berfungsi sebagai kemampuan awal yang diperlukan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Pertahanan dalam mengikuti kegiatan perkuliahan.

Kegiatan Matrikulasi Perpustakaan dibagi menjadi 3 (tiga) sesi, diantaranya adalah perkenalan Perpustakaan Unhan RI, pengenalan layanan E-Resources Perpusnas RI, serta praktik penelusuran informasi E-Journal dan E-Book yang dilanggan Perpustakaan Unhan RI. Kepala Perpustakaan Universitas Pertahanan, Kolonel Chb (K) Dr. Sri Sundari, S.E., M.M. membuka kegiatan dengan memperkenalkan seluruh personel perpustakaan dilanjutkan dengan menyampaikan materi profil Perpustakaan Universitas Pertahanan RI. Pada kesempatan tersebut, Kepala Perpustakaan menjelaskan peran penting Perpustakaan Unhan RI dalam mendukung kegiatan pembelajaran, perkuliahan, dan penelitian yang dilaksanakan oleh civitas akademika Unhan RI. Perpustakaan bersama-sama dengan unit lain melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara menghimpun, memilih, mengolah, merawat serta mendiseminasikan informasi khususnya kepada civitas akademika lembaga induk dan masyarakat akademis pada umumnya.

Kepala Perpustakaan Unhan RI menjelaskan bahwa mahasiswa dituntut untuk aktif mencari informasi dalam mengembangkan pengetahuannya, sedangkan anggota perpustakaan akan melayani pemustaka dengan memberikan sumber-sumber ilmu pengetahuan sesuai dengan yang dibutuhkan. Visi Perpustakaan Universitas Pertahanan RI sebagai pengelola utama aset intelektual adalah menjadi pusat ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu pertahanan dan nilai-nilai kebangsaan untuk mendukung tercapainya Unhan sebagai universitas berstandar dunia. Sebagai upaya mewujudkan visi tersebut, disusunlah misi perpustakaan yang diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Menyediakan sumber informasi bagi pemustaka serta meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan informasi dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan penelitian yang terakreditasi nasional maupun international.
  2. Menyediakan sarana dan prasarana modern dengan pemanfaatan teknologi informasi sebagai penunjang dalam mengelola dan melestarikan koleksi perpustakaan.
  3. Melaksanakan kerjasama dengan berbagai instansi, perguruan tinggi nasional dan international.
  4. Meningkatkan profesionalisme pustakawan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan maupun seminar untuk menunjang tercapainya pelayanan prima di perpustakaan.

Visi besar Universitas Pertahanan RI tentunya harus diwujudkan melalui dukungan dari seluruh elemen yang ada di lingkungan Universitas Pertahanan RI, salah satunya adalah peran perpustakaan. Perpustakaan sebagai penunjang sarana pendidikan memiliki fungsi lain sebagai pendukung dalam pelaksanaan riset yang dilakukan oleh civitas akademika Universitas Pertahanan RI melalui penyediaan informasi untuk keperluan penelitian pemustaka. Oleh karena itu, perpustakaan harus memiliki standar pengelolaan dan pelayanan yang prima untuk mencukupi kebutuhan informasi civitas akademika Universitas Pertahanan RI.

Kepala Perpustakaan Unhan RI juga menyampaikan berbagai fasilitas dan layanan yang terdapat di perpustakaan, diantaranya adalah layanan pengguna, sirkulasi, keanggotaan, referensi, akses e-book, multimedia, peminjaman secara mandiri, loker, dan berbagai layanan lainnya. Civitas akademika Unhan RI juga dapat mendaftarkan karya tulis berupa buku di Perpustakaan Unhan untuk mendapatkan International Standard Book Number (ISBN) secara gratis.

Pada akhir materi yang disampaikan, Kepala Perpustakaan menjelaskan bahwa kegiatan matrikulasi seharusnya diikuti oleh seluruh mahasiswa agar memahami sarana dan prasarana, serta layanan yang dimiliki oleh perpustakaan. Namun karena sedang dalam masa pandemi Covid-19, maka kegiatan tersebut terbatas dan diikuti oleh perwakilan mahasiswa saja. Selanjutnya Kepala Perpustakaan berharap kepada seluruh peserta matrikulasi untuk mengikuti dan memanfaatkan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya supaya mendapatkan informasi dan data tentang proses perkuliahan yang dilaksanakan di Universitas Pertahanan RI.

Sesi selanjutnya disampaikan oleh Dindin, S.E. selaku Pustakawan Ahli Muda, Perpustakaan Unhan RI. Adapun materi yang disampaikan adalah pengenalan, cara mendaftar, dan petunjuk penggunaan layanan E-Resources Perpusnas RI. E-Resources merupakan salah satu layanan yang disediakan oleh Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan Nasional RI melanggan berbagai bahan perpustakaan digital online (E-Resources) seperti e-journal, e-book, dan karya-karya referensi online lainnya.

Pengembangan perpustakaan semakin terlihat dalam beberapa tahun terakhir semenjak penggunaan internet di kalangan masyarakat semakin besar. Perkembangan teknologi memberikan pengaruh signifikan dalam pengembangan perpustakaan. Pengaruh yang terjadi dalam bidang perpustakaan yaitu memperbaiki layanan dengan memfokuskan pada layanan digital yang memanfaatkan teknologi informasi.

Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi berusaha memperbaiki layanannya untuk memberi kemudahan kepada pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka. Salah satu layanan yang dikembangkan oleh perpustakaan yaitu layanan open access sumber informasi elektronik. Penggunaan teknologi informasi saat ini memungkinkan adanya open access sumber informasi elektronik dimana pengguna dapat melakukan akses sumber informasi tanpa terbatas waktu dan tempat. Beberapa perpustakaan di Indonesia telah menerapkan layanan open access bagi penggunanya, tidak terkecuali Perpustakaan Nasional RI.

Dindin, S.E. selaku Pustakawan Ahli Muda Perpustakaan Universitas Pertahanan RI menyampaikan materi cara mengakses Layanan E-Resources Perpustakaan Nasional RI

(Dokumentasi Perpustakaan Universitas Pertahanan)

Perpustakaan Nasional RI menyediakan layanan E-Resources untuk memudahkan pengguna nya dari berbagai daerah melakukan akses sumber informasi elektronik. Dilansir dari laman Perpustakaan Nasional RI, bahan pustaka digital online (E-Resources) yang dilanggan seperti jurnal, buku dan karya-karya referensi online lainnya. Syarat untuk dapat melakukan akses E-Resources yaitu telah memiliki nomor anggota yang sah. Pendaftaran untuk menjadi anggota PNRI dapat secara online yaitu melalui http://keanggotaan.perpusnas.go.id.

Adapun sesi terakhir disampaikan oleh Novadan Lou Amanda, Direktur PT Wijaya Infoshakti Nusantara yang diwakili oleh Wiwi selaku rekanan Perpustakaan Universitas Pertahahan RI membahas tentang praktik penelusuran informasi E-Journal dan E-Book yang dilanggan Perpustakaan Unhan RI. Pada kesempatan tersebut, Nova menjelaskan bahwa Perpustakaan Unhan RI sudah melanggan 5 (lima) database e-journal dan e-book, diantaranya:

  1. Springer,
  2. Emerald,
  3. Oxford University Press,
  4. AAAS,
  5. OECD Ilibrary, dan
  6. IG Publishing.

Sesi praktik penelusuran informasi menggunakan database e-jurnal dan e-book yang dilanggan Perpustakaan Unhan RI

(Dokumentasi Perpustakaan Universitas Pertahanan)

Seluruh database yang dilanggan Perpustakaan Unhan RI secara otomatis dapat diakses secara langsung apabila menggunakian jaringan internet Unhan RI, baik menggunakan Wi-Fi maupun jaringan kabel LAN. Sedangkan untuk mengakses menggunakan selain jaringan internet Unhan RI, dibutuhkan username dan password tertentu yang dapat diperoleh dengan mengubungi petugas Perpustakaan Unhan RI.

Seluruh database yang dilanggan Perpustakaan Unhan RI adalah sebagai salah satu bentuk komitmen keseriusan perpustakaan dalam menyediakan akses kebutuhan informasi pemustaka khususnya civitas akademika Universitas Pertahanan RI dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Setiap karya ilmiah diharapkan menggunakan referensi yang paling terbaru. Harapan diselenggarakannya kegiatan matrikulasi perpustakaan dan literasi informasi yang di selenggarakan oleh Universitas Pertahanan RI, referensi yang sudah tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa dalam mencari informasi dalam kebutuhan perkuliahan maupun penelitian. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa dan civitas akademika lainnya diharapkan dapat memanfaatkan semua fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan, serta memberikan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan koleksi yang ada di Perpustakaan Universitas Pertahanan RI.

capture_2

CARA MENGGUNAKAN ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOG (OPAC) PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PERTAHANAN RI

Oleh: Tim Perpustakaan Universitas Pertahanan

Perpustakaan Universitas Pertahanan melaksanakan akreditasi perpustakaan perguruan tinggi. Akreditasi perpustakaan adalah salah satu cara untuk mencapai standar yang dibutuhkan perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada pemustakanya. Akreditasi perpustakaan adalah pengakuan formal oleh lembaga akreditasi perpustakaan yang menyatakan bahwa perpustakaan tersebut telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.

Tim Asesor Perpustakaan Nasional didampingi Ketua LP3M Unhan Laksamana Muda TNI Dr. Suhirwan, S.T., M.MT, CIQnR., CIQaR, IPU., melihat rencana pengembangan Perpustakaan Universitas Pertahanan

(Dokumentasi Perpustakaan Universitas Pertahanan)

Visi Universitas Pertahanan adalah pada tahun 2024 menjadi universitas pertahanan berstandar kelas dunia dengan berbasis riset yang melestarikan nilai-nilai kebangsaan. Hal ini tentunya harus diwujudkan melalui dukungan dari seluruh elemen yang ada di lingkungan Universitas Pertahanan, salah satunya adalah peran perpustakaan. Perpustakaan sebagai penunjang sarana pendidikan memiliki fungsi lain sebagai pendukung dalam pelaksanaan riset yang dilakukan oleh civitas akademika Universitas Pertahanan melalui penyediaan informasi untuk keperluan penelitian pemustaka. Oleh karena itu, perpustakaan harus memiliki standar pengelolaan dan pelayanan yang prima untuk mencukupi kebutuhan informasi civitas akademika Universitas Pertahanan.

Direktur Standarisasi dan Akreditasi Perpustakaan Nasional RI, Drs. Supriyanto, M.Si. menyampaikan bahwa perpustakaan adalah sumber informasi dan sarana transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat menjadikan peran perpustakaan semakin penting. Perpustakaan diharapkan mampu membuka diri dan mampu mengembangkan visi dan misinya mengikuti tujuan, visi serta misi lembaga induk.

Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menjelaskan bahwa terdapat standar minimal yang harus dipenuhi oleh suatu perpustakaan. Hal tersebut diimplementasikan untuk pengendalian mutu perpustakaan melalui sistem akreditasi. Akreditasi Perpustakaan Universitas Pertahanandipandu oleh Drs. Supriyanto, M.Si. selaku Direktur Standarisasi dan Akreditasi Perpustakaan Nasional RI, Drs. Tisyo Haryono, MLS selaku Ketua LAP-N Perpustakaan Nasional RI, dan Sri Rizki Pudji Lestari, S.Sos selaku Pustakawan Ahli Pertama Perpustakaan Nasional RI. Akreditasi perpustakaan perguruan tinggi meliputi enam komponen penilaian yang meliputi standar koleksi perpustakaan, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan perpustakaan, standar tenaga perpustakaan, standar penyelenggaraan dan pengelolaan serta standar komponen-komponen penguat.

Drs. Supriyanto, M.Si. dalam sambutannya menjelaskan bahwa Universitas Pertahanan perlu diapresiasi karena telah memberi dukungan pengembangan perpustakaan sehingga siap untuk dilakukan akreditasi. Kegiatan akreditasi juga merupakan salah satu bentuk evaluasi pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia Nomor 7330:2009 tentang Perpustakaan Perguruan Tinggi. Kegiatan akreditasi juga merupakan salah satu upaya pembinaan kualitas perpustakaan yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional RI sebagai lembaga induk perpustakaan di Indonesia.

Pembinaan perpustakaan dilaksanakan dengan dua metode yang diantaranya sebagai berikut:

  1. Memperbanyak jumlah perpustakaan

Upaya pembinaan perpustakaan secara kuantitas dilakukan melalui pendirian perpustakaan dengan berbagai jenis bantuan. Hingga saat ini Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara yang memiliki jumlah perpustakaan terbanyak di dunia.

  1. Meningkatkan kualitas perpustakaan

Secara kualitas, Perpustakaan Nasional RI telah melakukan akreditasi penyelenggaraan perpustakaan sesuai dengan standar nasional perpustakaan. Adapun terdapat hampir 2000 perpustakaan di Indonesia sudah terakreditasi dan 275 perpustakaan perguruan tinggi telah terakreditasi.

Perpustakaan Universitas Pertahanan merupakan unit pelaksana teknis di bidang perpustakaan yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor dan pembinaannya dilakukan oleh Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan. Perpustakaan Universitas Pertahanan memiliki visi menjadi sumber pusat ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu pertahanan dan nilai nilai kebangsaan untuk tercapainya Universitas Pertahanan sebagai universitas berstandar kelas dunia.

Adapun Misi Perpustakaan Universitas Pertahanan antara lain sebagai berikut:

  1. Menyediakan sumber informasi bagi pemustaka serta meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan informasi dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan penelitian yang terakreditasi nasional maupun internasional.
  2. Menyediakan sarana dan prasarana modern dengan pemanfaatan tekhnologi dan informasi sebagai penunjang dalam mengelola dan melestarikan koleksi perpustakaan.
  3. Melaksanakan kerjasama dengan berbagai instansi, perguruan tinggi nasional dan internasional.
  4. Meningkatkan profesionalisme pustakawan dalam kegiatan diklat maupun seminar untuk menunjang tercapainya pelayanan prima di perpustakaan.

Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perpustakaan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perpustakaan menyelenggarakan fungsi:

  1. Penyusunan rencana, program dan anggaran Unit Pelaksana Teknis;
  2. Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan bahan perpustakaan;
  3. Pengolahan bahan perpustakaan;
  4. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan perpustakaan;
  5. Pemeliharaan dan perawatan bahan perpustakaan; dan
  6. Pelaksanaan urusan tata usaha Unit Pelaksana Teknis.

Perpustakaan Universitas Pertahanan berdiri sejak tahun 2011 hingga sekarang, memiliki jumlah koleksi kurang lebih dari 10.000 judul buku atau 15.000 ekslemplar buku belum termasuk koleksi tesis (2.357 judul), majalah dan buku referensi (611 Judul) serta Jurnal ilmiah 5.349 Jurnal.

Pelayanan yang ada di Perpustakaan Universitas Pertahanan meliputi:

  1. Layanan sirkulasi merupakan layanan yang berkaitan dengan kegiatan peminjaman dan pengembalian buku, penanganan keterlambatan pengembalian peminjaman buku, pengenaan denda, pergerakan bahan pustaka yang telah selesai digunakan/ shelving.
  2. Layanan referensi merupakan layanan yang menyediakan koleksi referensi seperti tesis, laporan penelitian, kamus, ensiklopedia, direktori, indeks, bibliografi, abstrak, almanak, peta, atlas dan sebagainya.
  3. Layanan komputer atau multimedia adalah layanan yang menyediakan penggunaan komputer dan akses internet yang bisa diakses melalui jaringan wifi selama 24 jam non stop dan gratis. Layanan internet bisa diakses di seluruh ruangan layanan di perpustakaan.
  4. Layanan penelusuran merupakan layanan untuk membantu dalam mengidentifikasi, mengakses, menemukan dan mengevaluasi informasi.
  5. Layanan baca di tempat merupakan layanan yang dapat dipakai sebagai sarana bagi pemustaka warga kampus Universitas Pertahanan, maupun pemustaka yang bukan warga kampus Universitas Pertahanan yang ingin memanfaatkan koleksi yang ada tanpa harus meminjam atau dibawa pulang.
  6. Layanan ISBN merupakan layanan untuk membantu pengurusan pembuatan nomor ISBN ke Perpustakaan Nasional untuk menerbitkan Nomor ISBN.

Pelaksanaan asesmen lapangan dimulai dengan peninjauan lokasi perpustakaan dan berbagai layanan serta fasilitas-fasilitas penunjang seperti pojok baca, taman baca, layanan peminjaman mandiri, layanan multimedia, layanaan baca ebook dan lain sebagainya. Seluruh personel Perpustakaan Universitas Pertahanan terlibat dalam kegiatan tersebut.

Adapun kegiatan verifikasi instrumen akreditasi dilaksanakan dengan membagi dua kelompok sebagai berikut:

  1. Drs. Tisyo Haryono, MLS., melaksanakan verifikasi instrumen akreditasi komponen koleksi, sarana dan prasarana, serta pelayanan perpustakaan.
  2. Drs. Supriyanto, M.Si., melaksanakan verifikasi instrumen akreditasi komponen tenaga, penyelenggaraan dan pengelolaan, serta komponen penguat.
  3. Sri Rizki Pudji Lestari, S.Sos., menjadi pendamping asesor dalam kegiatan akreditasi.

Pesonel Perpustakaan Universitas Pertahanan yang terlibat dalam pelaksanaan verifikasi instrumen antara lain sebagai berikut:

  1. Kolonel Chb (K) Dr. Sri Sundari, S.E., M.M., CIQaR
  2. Heru Siswanto, S.Sos
  3. Dindin, S.E
  4. Sugeng Suratno, S.E
  5. Julinar T. Simanjuntak
  6. Abdul Najib, A.Md
  7. uhamad Sopari, S.Hum
  8. Faisol Abdul Kharis, S.Hum., M.Han
  9. Ahmad Qori Fadilla, S.SI dan

Kegiatan asesmen lapangan ditutup oleh asesor dengan membacakan indeks nilai akreditasi sementara sebesar 92,52 dengan kategori Akreditasi A. Hal tersebut ditanggapi positif oleh Kepala Perpustakaan Universitas Pertahanan, Kolonel Chb (K) Dr. Sri Sundari, S.E., M.M., CIQaR dengan harapan asesor dapat mempertahankan indeks nilai tersebut di hadapan sidang forum akreditasi Perpustakaan Nasional RI. Adapun harapan kepala untuk Perpustakaan Universitas Pertahanan adalah perpustakaan dapat bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan kepada pemustaka.

Terakreditasinya Perpustakaan Universitas Pertahanan diharapkan dapat menyulut semangat instansi perguruan tinggi lain untuk mengembangkan perpustakaan dan melaksanakan akreditasi. Penilaian akreditasi ini sifatnya sementara yang selanjutnya akan disampaikan dalam forum komite akreditasi perpustakaan. Sehingga nantinya asesor akan memberikan saran dan rekomendasi untuk perbaikan dan kelengkapan instrumen bukti fisik perpustakaan.

capture_1

PELUNCURAN DAN PENYERAHAN BUKU KARYA DR. YUSSUF SOLICHIEN

Oleh : Tim Perpustakaan Unhan RI

Adapun Universitas Pertahanan RI turut serta dalam Peluncuran dan Sumbangan Buku Karya Hasil Dr. Yussuf Solichien M. Universitas Pertahanan RI diwakilkan oleh Dekan FMP Laksda TNI Dr. Kasih Prihantoro, S.E., M.M., M.Tr (Han) dan Kepala UPT Perpustakaan Unhan RI Kolonel Chb (K) Dr. Sri Sundari, S.E., M.M. sebagai penerima buku yang telah disumbangkan oleh Dr. Yussuf Solichien M.

Peluncuran buku karya Dr.Yussuf Solichien M.

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) menghadiri undangan acara peluncuran buku yang ditulis oleh Mayjen TNI Marinir (Purn) Dr. H. Yussuf Solichien M di Auditorium/Theatre Perpustakaan Nasional R.I., Jl. Lapangan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (10/02).

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan penayangan video riwayat hidup penulis dan sambutan penulis Mayjen TNI Marinir (Purn) Dr. H. Yussuf Solichien M.

Setalah memperkenalkan diri kepada hadirin beliau memberikan suatu motivasi di tengah pandemi ini, beliau mengatakan “Pandemi Covid 19, banyak orang memandang ini suatu malapetaka, suatu marabahaya, ada sebagian orang ini merupakan peluang kesempatan bisnis-bisnis kesehata dan bisnis online ini malah lebih berkah, nah mungkin saya termasuk yang kedua nih Pak Joko.” Penulis mengatakan , “Bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini kita selalu berada dirumah, inilah kesempatan saya untuk menulis buku ini dan hasilnya dua buku ini yang saya luncurkan hari ini.”

Adapun buku pertama berjudul “Against All Odds (Menghadapi Segala Rintangan)”. “Karena di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa terjadi asalkan kita berusaha dan berdoa kepada Tuhan kita. Buku kedua berjudul Peran Negara dalam Memberantas Ilegal Fishing,” ujar Penulis dalam sambutannya.

Dalam membuat buku yang kedua ini yang berjudul “Peran Negara dalam Memberantas Ilegal Fishing”, penulis mengedit dari Disertasi yang telah ia selesaikan dalam Doktor Ilmu Politik di Universitas Indonesia. Buku tersebut mengupas tentang illegal fishing, “kenapa sih masih marak, lalu apa kebijakan negara dalam mengahadapi illegal fishing ini, dan apa peran negara untuk memberantas illegal fishing baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten, dan aparat penegakan hukum apa perannya,” tutur penulis. “Tujuan saya menulis buku ini adalah untuk memberikan legacy kepada anak cucu saya, kepada perwira muda TNI dan Polri serta pada Aparat Sipil Negara (ASN) yang muda-muda bahwa pernah ada seorang prajurit Marinir yang kariernya jatuh bangun dan pernah menjadi ketua umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia(HNSI), semoga buku ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” ungkapannya.

Acara tersebut pun turut dihadiri oleh pejabat penting yang hadir dalam acara tersebut, seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo, Asisten Perencanaan dan anggaran (Asrena) Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Aan Kurnia, Mayjen TNI Mar(Purn) Djoko Pramono, Mayjen TNI Mar(Purn) Buyung Lalana dan pejabat penting Kementerian.

Ketua MPR pun turut memberikan ucapan kepada Mayjen TNI Marinir (Purn) Dr. H. Yussuf Solichien M. yang telah mengahasilkan 2 buku karya sekaligus, dan menjadikan sebuah motivasi di tengah pandemi ini. “buku pertama Against All Odds, adalah sebuah buku yang meceritakan perjalanan hidup dan karir penulis dan buku kedua Peran Negara dalam Memberantas Ilegal Fishing, adalah refleksi pemikiran sahabat kita Dr. H. Yussuf Solichien M dalam memberantas Illegal Fishing yang masih menyisahkan berbagai persoalan,” ungkapnya.

Penulisan kedua buku ini tentu saja selaras dengan kapasitas dan muatan yang penulis punya, yaitu sebagai prajurit Marinir yang sekarang menjadi panglima nelayan. Melainkan juga relevan dan kontekstual dengan kebijakan pemerintah saat ini. Sebagai prajurit Marinir dan Forum DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia beragam tantangan dan persoalan yang mengikuti perubahan revolusi yang harus dijalankan.

Dari judul buku Against All Odds, adalah cerminan sikap ketegaran penulis dan sigap segala menghadapi rintangan dan tantangan dalam menghadapi kehidupan, prinsip dan keyakinan yang menjadi pokok hidupnya dimana ada kemauan disitu ada jalan, tentu saja pencapaian dan kesuksean sedang diraih tanpa perjuangan. Ibarat filosofi dalam ungkapan jawa jer basuki mawa beya “bahwa untuk meraih kesuksean harus ada perjuangan yang tidak lelah dan pantang menyerah serta didorong semngat, tekad , dan spirit yang kuat,” ujar Ketua MPR, Bambang Soesatyo.

Against All Odds adalah betul-betul apa yang ingin disamoaikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dan kalau ada kemauan pasti semuanya mungkin,” tutur Koni. Dr. Koni pun menyampaikan bahwa buku terdapat 6 keywords kemauan, tekad, semangat tinggi, kerja keras, konsistensi, dan pantang menyerah. Jika ingin bernegosiasi maka bernegolah dengan orang nomor satu sehingga langsung dapat perhatian lebih jangan orang yang di bawahnya. Tantang saya kepada bapak adalah segera buat buku kembali, karena bapak yang mengusul perkembangan atau pengembangan kekuatan TNI AL dari 2005-2025, maka tantangan saya bapak segera buat buku penggunaan anggaran.” Ujarnya.

Kepala BAKAMLA pun turut memberikan tanggapan terhadap buku hasil dari Yussuf Solichien. “buku ini sangat menarik dan membuka pikiran kita tentang ancaman keamanan laut secara umum. Buku ini mengkonfirmasi dugaan saya tentang kondisi keamanan laut di Indonesia saat ini ada sejumlah kondisi yang menjadi celah besar dalam upaya untuk menjamin keamanan laut di Indonesia,” tutur beliau.

Bahwa ancaman kemanan laut mencakup penyelundupan perompakan, pembajakan, invasi, pelanggaran wilayah, kecelakaan laut, dan pencemaran lingkungan, tetapi penaggulangannya masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh yang pertama kelemahan peraturan dan perundangan di lingkungan maritim baik terkait sanksi dan implementasi, mekanisme kerja dan hubungan antara lembaga yang masih koordinatif dalam menangani urusan tertentu, rendahnya kuantitas sarana patroli dan penegakan hukum sehingga kehadiran di laut dalam penegakkan hukum dan faktor penagkalan menjadi tidak optimal.

Menurut Aan Kurnia dalam buku nya pun juga disampaiakan konsep kerangka kerja untuk mengatasi 3 kondisi yaitu mendorong penyederhanaan tata kelola keamanan laut dengan penempatan BAKAMLA sebagai leading agency bisa dilihat halaman 362, sehingga negara bisa lebih fokus mengalokasikan anggaran untuk pengawalan laut Indonesia,” ujar beliau.

Dinamika lingkungan strategis menunjukan adanya potensi ancaman terhadap keamanan dan keselamatan di wilayah Laut Natuna Utara dengan meningkatnya estalasi di laut China Selatan.

Setelah menanggapi buku dari berbagai narasumber yang diluncurkan oleh Mayjen TNI Marinir (Purn) Dr. H. Yussuf Solichien M. Penulis mencetak 2.500 eksemplar yang akan disumbangkan kepada Lembaga Pendidikan TNI/POLRI (Akmil, AAL, AAU, Akpol, Sesko TNI, Seskoad, Seskoal, Seskoau, dan Sespimpol) dan Lembaga Pendidikan Tinggi (Lemhannas, UI, Unhan, Unpas, ITI, Unas, dll) dan untuk para Perwira TNI/TNI AL/ Korps Marinir dan Pengurus HNSI.

Adapun buku yang telah diberikan kepada Universitas Pertahanan RI sebanyak 2 judul ( t all Odds dan Peran Negara dalam Memberantas Illegal Fishing) masing-masing judul memiliki 10 eksemplar. Total buku yang diberikan sebanyak 20 buku dan disimpan di Perpustakaan Unhan.

capture

BUKA RAKORNAS BIDANG PERPUSTAKAAN 2021, MENDAGRI DUKUNG PENUH PENINGKATAN LITERASI MASYARAKAT

Oleh: Tim Pengelola Website Perpustakaan Unhan RI

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2021 hari ini, Kamis, 25 Februari 2021 resmi dibuka oleh Menteri Dalam Negeri di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta.

Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Mendagri yang didampingi oleh Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Woro Titi Haryanti, Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Ofy Sofiana, dan Sekretaris Utama Perpusnas Sri Sumekar.

Dalam sambutannya, Mendagri menyatakan dukungannya untuk menggerakkan literasi, utamanya dalam kaitannya dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, inovatif, dan memiliki kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter.

Kemendagri mendukung rencana baik dan program yang dilaksanakan Perpusnas. Rakornas Perpustakaan ini merupakan acara besar dan penting bangsa ini, salah satunya untuk mengupayakan gerakan literasi.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando berterima kasih kepada Menteri Dalam Negeri, karena menurutnya itu salah satu duta literasi di Indonesia.

Bidang yang akan menjadi fokus pembahasan rakornas yang dihadiri oleh 1.600 orang dari berbagai pemangku kepentingan di bidang perpustakaan di Indinesia ini, adalah soal tenaga Pustakawan.

“Pentingnya membangun kegemaran masyarakat yang sebenarnya meningkatkan indeks literasi. Kita berharap semua bisa memahami, tidak penting lagi kita ribut soal kegemaran membaca itu rendah,” jelasnya.

Terkait perpustakaan, saat ini juga harus menjadi tempat transfer of knowledge atau transfer ilmu pengetahuan. Bukan lagi sekadar perpustakaan sebagai gudang buku.

“Perpustakaan bisa jadi tempat akselerasi pengetahuan. Perpustakaan hari ini harus mampu mentransfer knowledege agar orang membutuhkan mendapatkan, tidak penting kunjungan, yang penting akses,” imbuh Syarif.

Kepala Perpusnas RI, menambahkan bahwa Perpustakaan memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, mandiri dan mampu berdaya saing di era global. Hal ini sesuai dengan peran perpustakaan dalam mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berkeahlian. Oleh karena itu, perlu ikhtiar kolektif agar kegemaran membaca dan memanfaatkan layanan perpustakaan dapat menjadi bagian dari hidup keseharian masyarakat.

“Membaca merupakan faktor esensial dalam upaya membangun fondasi yang kokoh bagi terwujudnya budaya literasi, inovasi dan kreativitas masyarakat,” ujarnya.

Menurut Syarif, peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas merupakan Kegiatan Prioritas Nasional yang dituangkan dalan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020- 2024 dan diharapkan mampu mewujudkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam menyongsong era keterbukaan dan menyongsong bonus demografi 2035.

“Kegiatan Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2021 ini bertujuan untuk mengintegrasikan, dan mensinkronisasikan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca antara pemangku kepentingan pembangunan perpustakaan lintas pusat dan daerah,” ujar Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando.

Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando saat memberikan laporannya mengatakan bahwa “Indonesia bukan bangsa dengan budaya baca rendah, tapi fakta dilapangan disebabkan karena belum cukup akses yang memadai. Jangan terjebak opini internasional tapi mari kita perbaiki bersama”. Perpustakaan bisa menjadi tempat akselerasi pengetahuan, perpustakaan hari ini harus mampu mentrasnfer knowledege agar orang membutuhkan mendapatkan, tidak penting kunjungan yang penting akses. Ia menambahkan bahwa Perpustakaan memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, mandiri berdaya saing di era global. Hal ini sesuai dengan peran perpustakaan dalam mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berkeahlian.

Syarif Bando dalam laporannya pembahasan rakornas ini dihadiri 1.600 orang dari berbagai pemangku kepentingan di bidang perpustakaan di Indonesia ini. Kegiatan Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2021 ini bertujuan untuk mengintegrasikan dan mensinkronisasikan pelaksaaan program dan kegiatan pembangunan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca antara pemangku kepentingan pembangunan perpustakaan lintas pusat dan daerah.

Description: http://diskarpus.kotabogor.go.id/imgup/web/konten/images/syarifupload.jpeg

Kepala Perpustakaan Nasional RI saat mengisi kegiatan Rakornas Bidang Perpustakaan tahun 2021

Peran Perpustakaan untuk mewujudkan Sumber Daya manusia yang unggul, mandiri dan mampu bersaing di era globalisasi dalam mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berkeahlian, perlunya ikhtiar kolektif agar kegemaran membaca dan memanfaatkan layanan perpustakaan dapat menjadi bahagian kehidupan sehari hari di lingkungan masyarakat.

Peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas merupakan program Prioritas Nasional yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2020-2024).

Perpustakaan ruang terbuka bagi masyarakat untuk mempertinggi pengetahuan sebagai prasyarat partisipasi dalam pembangunan dalam mendukung pembangunan manusia, mempercepat pengurangan kemiskinan yang disebabkan persoalan konektifitas dengan sumber daya pengetahuan, ketersediaan sumberdaya pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi diri mengatasi keterbatasan berbagai faktor geografis, fisiologis dan psikis masyarakat (UU No 43 tahun 2007 Pasal 5)

Berdasarkan UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, mengamanatkan bahwa dalam rangka meningkatkan kecererdasan kehidupan bangsa, perlu ditumbuhkan gemar membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahuan. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020, mengamanatkan beberapa hal kepada perpusnas untuk dapat dilaksanakan pada tahun 2020, yaitu;

1. Pelaksanaan Prioritas Nasional (PN) Tahun 2020-2024 yaitu;

  1. Meningkatkan pemajuan dan pelestarian kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh jati diri bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia, melalui revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan local untuk menumbuhkan semangat kekeluargaan, gotong royong, musyawarah mufakat serta kerjasama antar warga mecakup pelestarian, pengembangan manuskrif sebagai sumber nilai budaya, sejarah dan memori kolektif bangsa.
  2. Meningkatnya budaya literasi, inovasi, dan kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter melalui (1) peningkatkan budaya literasi, mencakup (a) budaya gemar membaca (b) pengembangan sistem perbukuan dan penguatan konten literasi (c) penguatan akses dan kualitas perpusstakaan bebrbasisi inklusi da sosial dan (d) penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi mencakup institusi sosial pengerak literasi dan inovasi mencakup pengembangan mitra perpustakaan (library supporter)

2. Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Perpustakaan, sebagai pendukung pelaksanaan Kegiatan Prioritas Nasional. Penyaluran DAK Subbidang Perpustakaan untuk pembangunan gedung, perluasan, renovasi dan sarana layanan, pengembangan TIK dan pengembangan bahan perpustakaan di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

3. Dasar :

  1. Surat Kepala Perpusnas RI Nomor 1960/I/PRC.03.00/II.2020 tanggal 6 Februari 2020 tentang Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan Tahun 2020.
  2. Surat Perintah Rektor Unhan Nomor : SPRIN/434/II/2020 tanggal 21 Februari 2020 tentang Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan Tahun 2020

4. Maksud dan Tujuan

Maksud diadakannya Rakornas Perpusnas RI adalah untuk memantapkan program dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan amanat terdapat dalam Perpres tentang RKP, Renstra Perpustakaan Nasional, serta perumusan rencana kedepan pembangunan di bidang perpustakaan.

Tujuan diadakannya Rakornas Perpustakaan Nasional RI Tahun 2020 bertujuan;

  1. Mengitegrasikan dan mensinkrosinisasikan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca antara pemangku kepentingan pembangunan perpustakaan lintas pusat dan daerah;
  2. Mengidentifikasikan permasalahan dan isu-isu strategis terkait dengan pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca;
  3. Menyelaraskan pelaksanaan sasaran program kegiatan, target dan lokus pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca.

4. Pelaksanaan/Peserta/Tema/Narasumber/

a. Waktu dan tempat

Rakornas diselenggarakan mulai tanggal 24 – 27 Februari 2021 bertempat di Hotel Bidakara Jln. Gatot Subroto No. Kav. 71-73 Tebet, Pancoran, Jakarta Selatan.

b. Peserta

Peserta Rakornas Tahun 2021 dihadiri sebanyak ± 1500 peserta dari berbagai elemen seluruh dinas perpustakaan, Bappeda, berbagai forum perpustakaan, asosiasi penerbit dan profesi, pengusaha rekaman, pegiat literasi, dan para pustakawan

c. Tema Rakornas Tahun 2021

Inovasi dam Kreativitas Pustakawan dalam Penguatan Indeks Literasi untuk mewujudkan “SDM Unggul menuju Indonesia Maju”

d. Narasumber

  1. Menteri Dalam Negeri RI
  2. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
  3. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
  4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bapenas
  5. Menteri Keuangan RI
  6. Menteri Pertanian RI
  7. Pimpinan Komisi X, DPR RI

e. Materi

Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2021 akan dilaksanakan dalam 4 (empat) sesi kegiatan, yaitu:

1) Pembukaan Pembukaan akan dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Fabruari 2021, kegiatan yang diisi dengan sambutan-sambutan dan pertunjukan seni.

Pembukaan direncanakan akan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri.

2) Paparan Sesi Kebijakan Sesi kebijakan akan diisi oleh para narasumber dari pimpinan Kementerian/Lembaga yang menjadi pemangku kepentingan bagi bidang perpustakaan, yaitu:

a) Menteri Dalam Negeri RI “Kebijakan Pembangunan Manusia Indonesia Melalui Peningkatan Literasi Masyarakat”;

b) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dengan tema; “Kebijakan Gerakan Literasi Nasional dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan”;

c) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dengan tema; “Kebijakan Anggaran Dana Desa dalam Penguatan Budaya Literasi Desa untuk Peningkatan Ekonomi Perdesaan”;

d) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, dengan tema ; “Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024 terhadap Penguatan Budaya Literasi dan Perpustakaan”.

e) Menteri Keuangan RI, dengan tema; “Kebijakan Penganggaran Perpustakaan di Indonesia”;

f) Menteri Pertanian, dengan tema “Transformasi Pengetahuan Berbasis Inklusi Sosial untuk Meningkatkan Produksi Pertanian”;

g) Komisi X DPR-RI, dengan tema; “Peran dan Upaya Legislatif dalam Mendukung Pengembangan Perpustakaan di Indonesia”; dan

h) Plt. Kepala Arsip Nasional, dengan tema: “Perpustakaan dan Kearsipan sebagai Satu Rumah Peradaban”

i) Kepala Perpustakaan Nasional, dengan tema; “Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan dalam Upaya Mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju”.

3) Paparan Sesi Teknokratik/Praktisi Sesi praktisi akan diisi oleh para narasumber dari pimpinan perpustakaan daerah dan pegiat literasi masyarakat berupa testimoni, yaitu:

  1. Duta Baca Indonesia, dengan tema “Upaya Peningkatan Literasi Generasi Milenial Melalui Perpustakaan”;
  2. Wakil Walikota Tegal, dengan tema “Strategi Pengembangan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca di Kota Tegal”;
  3. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan, dengan tema; “Strategi Pengembangan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca di Provinsi Kalimantan Selatan”;
  4. Pegiat Literasi, dengan tema “Peran Pegiat Literasi dalam Meningkatkan Literasi Masyarakat”;
  5. Ketua Asosiasi Perpustakaan Khusus, dengan tema“Peran Perpustakaan Khusus sebagai Pusat Pengetahuan Organisasi Dalam Membangun Organisasi Pembelajar dan SDM”;
  6. Ketua Asosiasi Perpustakaan Sekolah, dengan tema “Kompetensi Pustakawan Perpustakaan Sekolah / Madrasah dalam Menggerakan Kemerdekaan Belajar Menuju Indonesia Maju”
  7. Ketua Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi, dengan tema“Peran Perpustakaan PT dalam Meningkatkan Kualitas Hasil Penelitian Indonesia”;
  8. Ketua Asosiasi Sarjana Perpustakaan, dengan tema “Kompetensi dan Sertifikasi Profesi Pustakawan dalam Penguatan Literasi Informasi untuk Kesejahteraan Masyarakat”; dan
  9. Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia, dengan tema Inovasi Pustakawan dalam Penguatan Budaya Literasi untuk Indonesia Maju. Konsultasi ini bertujuan untuk membantu para peserta yang ingin berkonsultasi perihal pengembangan perpustakaan dan strategi pemecahan masalahnya, dengan pengampu setiap desk adalah berasal dari unit kerja eselon II di lingkungan Perpustakaan Nasional. Kegiatan ini merupakan wadah konsultasi dan advokasi yang disediakan secara interaktif melalui desk konsultasi yang disediakan oleh panitia tentang urusan, pengembangan program dan kegiatan serta solusinya maupun informasi mengenai Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca di Indonesia.

2

PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM UNGGUL DI ERA SOCIETY 5.0

Oleh : Tim Pengelola Website Perpustakaan Unhan RI

Kuliah Umum dibuka dengan sambutan Rektor Unhan, menyampaikan bahwa narasumber kali ini adalah seorang yang sarat pengetahuan dan pengalaman dibidang perpustakaan. Reputasi dan prestasi yang dicapai telah mengantarkannya menjadi pimpinan puncak pada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sejak tahun 2016 hingga sekarang. Perpustakaan Unhan didirikan pada tahun 2009 bersamaan dengan berdirinya Unhan pada tahun 2014, penyelenggaraan perkuliahan Unhan dipindahkan dari Kampus Salemba ke Kampus Sentul. Hal tersebut berlaku juga untuk perpustakaan. Perpustakaan Unhan berada di Lantai 1 dan 2 Gedung Perpustakaan dan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi. Perpustakaan Unhan saat ini sudah berhasil melaksanakan kegiatan akreditasi dan mendapatkan Akreditasi A, dengan Akreditasi A ini diharapkan mampu menjadi modal untuk mendukung dan mewujudkan Unhan sebagai World Class Defense University.

Hingga saat ini, Unhan memiliki 8 Fakultas yang terdiri S1 terdiri dari 4 Fakultas dan 10 program studi, S2 terdiri dari 4 Fakultas dan 17 program studi , serta program Doktoral Ilmu Pertahanan. Seiring dengan bertambahnya mahasiswa dan program studi yang diselenggarakan Unhan, secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebutuhan informasi mahasiswa dan civitas akademika Unhan. Hal tersebut menuntut adanya peningkatan kualitas sumber daya yang ada di perpustakaan untuk menyediakan referensi guna mendukung pembelajaran di Unhan.

Perpustakaan perguruan tinggi sebagai jantung universitas memiliki peran penting dalam mewujudkan Tridharma Perguruan, pendidikan, perkuliahan serta penelitian. Hal tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 yang menjelaskan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah bagian integral dari kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi.

Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, M.M. Mengisi kuliah umum dengan tema Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Kualitas SDM Unggul di Era Society 5.0 yang telah dilaksanakan waktu pelaksanaannya hari Kamis, 28 Januari 2021, di Ruang Serba Guna Gedung Auditorium Unhan Sentul. Adapun yang mewakili sosialisasi ini adalah pejabat Unhan RI, Ka UPT Perpustakaan Unhan RI, dan Kadet Unhan RI.

Definisi perpustakaan menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Menurut Sutarno NS (2006: 68-69), Peran Perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Setiap perpustakaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan perannya dengan baik. Peran yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain sebagai berikut.

  1. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi, dan pelestari khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.
  2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan pemakainya.
  3. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara sesama penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.
  4. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
  5. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia.
  6. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan non formal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan.
  7. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya.
  8. Perpustakaan dapat berperan sebagai barometer atas kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.
  9. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.

Pemaparan saat kuliah umum oleh Drs. Muhammad Syarif Bando, M.M.

Drs. Muhammad Syarif Bando, M.M. dalam paparannya menjelaskan bahwa Perpustakaan memiliki definis baru, yaitu:

  1. Adapun definisi perpustakaan terbaru
  2. Perpustakaan merupakan rumah/singgah sementara bagi mahasiswa/pengguna
  3. Tempat para penulis untuk membangun peradaban bangsa
  1. 80% dalam membangun peradaban bangsa yaitu membaca
  1. Tempat mengumpulkan dan mengolah produk bangsa
  2. Sebagai warisan budaya
  3. Perpustakaan sebagai solusi penting untuk menghapus kebodohan dan kemiskinan

Perpustakaan sebagai institusi yang berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi seperti yang diamanahkan oleh Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, harus mempelopori gerakan literasi yang massif yakni gerakan membaca dan menulis yang diimbangi dengan membangun kerangka berpikir kritis dan logis sehingga akan menumbuhkembangkan budaya literasi pada masyarakat umumnya dan pemustaka pada khususnya.

perpustakaan mempunyai peran yang begitu penting dalam penyebaran informasi hal ini dikarenakan di dalam sebuah perpustakaan terdapat banyak sekali buku dan di setiap bukunya itu memiliki beragam informasi yang sangat berguna bagi pembacanya. Karena dianggap sebagai sumber informasi maka perpustakaan juga sangat berperan dalam menciptakan masyarakat yang literat, yaitu masyarakat yang melek akan informasi.

Literasi adalah kemampuan berbahasa seseorang (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Teale & Sulzby (1986) mengartikan literasi secara sempit, yaitu literasi sebagai kemampuan membaca dan menulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Grabe & Kaplan (1992) dan Graff (2006) yang mengartikan literacy sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis (able to read and write). Tidak hanya menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Sebagaimana yang sudah dirumuskan oleh Perpustakaan Nasional RI, bahwa literasi mempunyai 4 tingkatan, sesuai dengan arahan Bapak Presiden RI pada sidang Kabinet, yaitu mengumpulkan sumber bacaan, kemampuan memahami, mengemukakan pendapat/ide/inovasi, dan meciptakan hal-hal yang baru.

Kualitas SDM di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara yang lain. Kita ini masih memiliki daya saing yang rendah, daya inovatif yang rendah, kompetitif yang rendah dikarenakan akumulasi indeks membaca yang rendah.

Hadirnya era revolusi industri 4.0, menawarkan literasi baru berupa data, technology and human literation sebagai sebuah tesis baru era teknologi digital. Namun banyak yang beranggapan bahwa revolusi industri 4.0 akan menekan jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga manusia karena digantikan oleh mesin-mesin yang berteknologi canggih. Society 5.0 merupakan solusi humanis yang menawarkan berbagai model pemecahan persoalan sosial untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

Society 5.0 akan difokuskan pada human-centered yang berbasis pada teknologi. Lembaga pendidikan harus mampu meningkatkan kualitas SDM untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri, serta meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai agen of change dan kontrol sosial bagi diri sendiri, teman, orang tua, serta negara menuju arah perubahan yang lebih baik.

Kualitas SDM di Indonesia harus ditingkatkan untuk melakukan inovasi-inovasi sehingga melahirkan berbagai kreasi yang memberikan kontribusi bagi kemajuan lingkungan dan masyarakat pada umumnya. SDM institusi pendidikan khususnya mahasiswa abad 21 harus dibekali dengan keahlian-keahlian tertentu yang terpilah menjadi 3 bagian, yakni:

  • Kemampuan memecahkan masalah kompleks dan dapat menjadi problem solver bagi dirinya dan orang banyak,
  • Kemampuan untuk berpikir kritis bukan hanya di dalam kelas, namun juga dalam kehidupan kemasyarakatan dan lingkungan sekitar agar timbul kepekaan sosial, dan
  • Kemampuan untuk berkreativitas.

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen saling yang saling terkait secara fungsional bagi tercapainya pendidikan yang berkualitas. Setidaknya terdapat empat komponen utama dalam pendidikan, yaitu: SDM, dana, sarana, perasarana, dan kebijakan. Komponen SDM dapat dikatakan menjadi komponen strategis, karena dengan SDM berkualitas dapat mendayagunakan komponen lainnya, sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi pendidikan. Di mana SDM berkualitas dapat dicapai dengan pengembangan SDM. Selain itu, Hasibuan (2007: 69) mengemukakan bahwa pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. Sedangkan menurut Bella, pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses peningkatan keterampilan kerja, baik secara teknis maupun manajerial. Dimana, pendidikan berorientasi pada teori dan berlangsung lama, sedangkan latihan berorientasi pada praktek dengan waktu relatif singkat.

SDM adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu (Hasibuan, 2007:243). Selanjutnya dijelaskan bahwa daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan adalah diperoleh dari usaha pendidikan. Daya fisik adalah kekuatan dan ketahanan seseorang untuk melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas yang diembannya. Dengan demikian, SDM bidang pendidikan adalah kompetensi fungsional yang dimiliki tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya.

Sebagai seorang pendidik kita harus memiliki tanggung jawab untuk membawa mereka bertahan dengan kehidupan yang akan datang dan mempersiapkan peserta didik kita dengan skill masa depan (future skill), dimana Revolusi Digital muncul dengan menekankan pembaharuan serba teknologi di antaranya lewat pola digital economy (digitalisasi ekonomi), artificial intelligence (kecerdasan buatan), big data (data dalam skala besar), robotic (pemakaian robot sebagai tenaga kerja) . Generasi millenial sangat erat kaitannya dengan Revolusi Industri 4.0 atau Revolusi Industri Generasi ke empat. Dimana revolusi ini menitikberatkan pola digitalisasi dan otomasi disemua aspek kehidupan manusia. Banyak pihak yang belum menyadari akan adanya perubahan tersebut terutama di kalangan pendidik, padahal semua itu adalah tantangan generasi muda atau generasi millenial saat ini. Apalagi di masa-masa sekarang generasi milenial mempunyai tantangan sendiri menghadapi era revolusi industry Digital (SOCIETY 5.0 DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0)

huttt

RAYAKAN HARI JADI KE-41 TAHUN, PERPUSNAS PUNYA 10 MODAL WUJUDKAN SDM UNGGU 17 MAY 2021

Medan Merdeka Selatan, Jakarta—Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI merayakan hari jadinya ke-41 tahun. Memasuki usia lebih dari empat dekade pada 17 Mei, Perpusnas mengusung tema “Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”. Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan pihaknya terus melakukan upaya penguatan budaya baca dan literasi untuk membangun komunitas masyarakat yang berbudaya baca dan tinggi tingkat literasinya. Ini mendukung Arahan Utama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mewujudkan Indonesia maju.

Syarif Bando mengakui luas wilayah dan jumlah penduduk Indonesia merupakan tantangan tersendiri dalam mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan tinggi budaya literasinya. Namun, dia menegaskan Perpusnas memiliki sepuluh potensi atau modal untuk mencapai hal tersebut.

“Pertama, jumlah perpustakaan Indonesia yang besar. Berdasar sensus data perpustakaan yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional pada tahun 2018, jumlah perpustakaan di Indonesia sebanyak 164.610 perpustakaan. International Federation of Library Association and Institution (IFLA) mencatat jumlah ini sebagai yang terbesar kedua dunia setelah India,” jelasnya saat menyampaikan sambutan pada Pembukaan HUT ke-41 Perpusnas yang diselenggarakan secara hybrid, pada Senin (17/5/2021).

Ke depannya, Perpusnas masih memiliki tugas besar yakni mendorong seluruh jenis perpustakaan di Indonesia sesuai dengan Standard Nasional Perpustakaan.

Kedua, Perpusnas memiliki modal karena sudah melakukan transformasi digital perpustakaan. Perpusnas telah mengembangkan Indonesia OneSearch, yang merupakan portal web layanan penjelajahan pengetahuan satu pintu yang memungkinkan masyarakat mengakses semua koleksi publik dari perpustakaan, museum, dan arsip di seluruh Indonesia.

“Ketiga, perpustakaan sudah mengembangkan perpustakaan digital bagi generasi milenial, iPusnas. i-Pusnas mengimplementasikan metode pendekatan perpustakaan kepada kaum muda milenial melalui pemanfaatan gawai,” ujarnya. Pada area publik, Perpusnas telah menyediakan sejumlah Pojok Baca Digital (Pocadi) di berbagai daerah.

Keempat, Perpusnas merupakan ikon peradaban bangsa. Founding father Bangsa, Sukarno, memiliki visi tentang ibu kota sebagai lambang peradaban bangsa. Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional di jalan Medan Merdeka Selatan, dari sisi arsitektur gedung serta pemilihan lokasi pembangunannya merupakan perwujudan dari visi Bung Karno. Kawasan Medan Merdeka, Jakarta, sudah sejak lama dipersiapkan untuk pembangunan sebuah ‘konfigurasi mandala’ dengan konsep peradaban bangsa yang berpusat pada Monumen Nasional (Monas) sebagai porosnya.

“Dalam konfigurasi mandala Indonesia, Perpustakaan Nasional memposisikan diri sebagai sumber ilmu pengetahuan, pusat informasi, serta pusat kegiatan edukatif, rekreatif, dan kultural yang tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat dunia,” urainya.

Kelima, Perpusnas memiliki e-deposit yang merupakan transformasi sistem penghimpunan dan pelestarian karya intelektual bangsa. E-deposit merupakan sistem yang dikembangkan Perpusnas untuk memfasilitasi kegiatan pengumpulan dan pengelolaan bahan perpustakaan digital yang diterbitkan di Indonesia sebagai hasil dari implementasi Undang-undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Terima Karya Cetak Karya Rekam.

Syarif Bando melanjutkan, Perpusnas memiliki potensi keenam yakni standardisasi layanan publik perpustakaan. Dia menjelaskan, layanan publik Perpusnas sudah memenuhi standar di antaranya mendapatkan sertifikasi SNI-ISO 9001:2015 untuk kategori Layanan keanggotaan, Layanan Koleksi Referensi, dan Layanan Koleksi Naskah Nusantara. Ini tidak hanya dicapai di pusat, tapi juga di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Blitar dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Bukittinggi. Sejumlah prestasi juga diraih Perpusnas terkait pelayanan publik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Ombudsman RI.

Perpusnas juga memiliki potensi ketujuh dalam membangun SDM unggul karena sudah mengembangkan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Hingga tahun 2021, sejumlah 32 perpustakaan umum provinsi, 311 perpustakaan umum kabupaten dan 1.250 perpustakaan desa telah diintervensi Perpusnas untuk melakukan transformasi berbasis inklusi sosial. Program ini berhasil memberikan dampak yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

“Berkat keberhasilan program ini, sejumlah 19 pemerintah daerah provinsi, 76 pemerintah kabupaten dan 344 pemerintah desa tergerak untuk mereplikasi program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dilaksanakan secara mandiri dengan dukungan dana dari APBD dan Dana Desa,” ungkapnya.

Kedelapan, Perpusnas memiliki modal yakni masuknya pembangunan nasional bidang perpustakaan ke Agenda Pembangunan Nasional Revolusi Mental dan Pemajuan Kebudayaan. Kesembilan, Perpusnas memiliki organisasi perpustakaan yang makin dinamis dengan memperkuat peran pustakawan. Terakhir, Perpusnas memiliki peran penting dalam penguatan budaya baca dan literasi Indonesia.

“Riset yang dilakukan Perpustakaan Nasional pada tahun 2020, frekuensi membaca masyarakat Indonesia rata-rata empat kali per minggu dengan durasi membaca 1 jam 36 menit per hari atau 9 jam 52 menit per minggu, dan jumlah buku yang dibaca dua judul buku per tiga bulan. Nilai tingkat gemar membaca masyarakat sesuai dengan kajian ini pada tahun 2020 adalah 55.74 atau kategori sedang,” jelasnya.

Syarif Bando berharap ada sinergi dan kolaborasi dan hulu hingga hilir, antara seluruh pemangku kepentingan di negara ini untuk memperkuat budaya literasi. Dengan begitu, ketimpangan antarwilayah dalam akses pengetahuan dapat dipersempit.

“Sesuai dengan Undang-undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 pasal 5, masyarakat mendapatkan hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan, baik di daerah terpencil, terisolasi, atau terbelakang dari semua latar belakang sosial dan ekonomi,” pungkasnya.

Merayakan hari jadinya, Perpusnas menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang mendukung masyarakat dalam mengakses sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan. Kegiatan berlangsung secara daring pada 17 Mei-18 Juni 2021. Pembukaan diisi dengan gelar wicara dengan tema “41 Tahun Perpustakaan Nasional dalam Torehan Peradaban” yang menghadirkan para Kepala Perpusnas, peluncuran konsultasi daring dari seluruh unit kerja kerja yang ada di Perpusnas, serta penandatanganan Pakta Integritas.

Selanjutnya, rangkaian acara diisi dengan kegiatan webinar, workshop ISBN, penerbit, sosialisasi bidang perpustakaan dan kepustakawanan, peluncuran dan bedah buku terbitan Perpusnas Press, pendampingan, serta lomba penulisan. Rangkaian kegiatan tidak hanya berlangsung di pusat, tapi juga di UPT Perpusnas yaitu UPT Perpustakaan Bung Karno dan UPT Perpustakaan Bung Hatta. Masyarakat bisa mendapatkan informasi terbaru melalui media sosial Perpusnas.

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI merayakan hari jadinya ke-41 tahun. Memasuki usia lebih dari empat dekade pada 17 Mei 2021 lalu, Perpusnas mengusung tema “Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”.

Dalam perayaan hari jadinya, Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando menyatakan, “Harapan adanya sinergi dan kolaborasi dari hulu hingga hilir, antara seluruh pemangku kepentingan di negara ini untuk memperkuat budaya literasi. Dengan begitu, ketimpangan antarwilayah dalam akses pengetahuan dapat dipersempit.”

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purworejo menyampaikan bahwa di usianya yang ke-41 ini, Perpustakaan akan benar – benar menjadi sumber ilmu pengetahuan, pusat informasi, serta pusat kegiatan edukatif, rekreatif, dan kultural.

PERPUSNAS-ANTARA RAYAKAN HUT PERPUSNAS MELALUI TALKSHOW DARING

Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) dan Kantor Berita ANTARA merayakan hari ulang tahun Perpusnas ke-41 dengan mengadakan Talkshow Perpustakaan Nasional RI: Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial pada Senin (17/5) secara daring. Talkshow tersebut dilaksanakan dengan dua orang pembicara, yaitu Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando dan Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan. Diskusi tersebut dimoderasi oleh Produser Redaksi Video Kantor Berita ANTARA Ardi Irawan. Pada acara tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando menekankan pentingnya integrasi penguatan peran dari sisi hulu untuk menolong sisi hilir. Sisi hulu yang dimaksud adalah peran negara, peran akademisi perguruan tinggi, peran pengarang dan penerbit buku sesuai kebutuhan masyarakat, kebijakan distribusi buku sampai di pelosok desa terutama di luar Jawa, kebijakan kecukupan rasio buku dengan jumlah penduduk sesuai standar UNESCO yaitu 1 buku:1 orang, dan kebijakan formasi tenaga pustakawan untuk semua jenis perpustakaan. Sedangkan sisi hilir yang dimaksud adalah rendahnya budaya baca dan rendahnya indeks literasi.

Syarif menyangkan kurangnya buku yang tersedia untuk masyarakat dibandingkan kebutuhan yang ada di lapangan.

“Hanya kurang lebih 30 juta orang Indonesia yang familiar dengan digital, artinya 240 juta orang yang sangat membutuhkan buku-buku bacaan langsung,” ujar Syarif.

Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan mengapresiasi peran Perpusnas dalam menjadi sumber bacaan digital di masa pandemi.

“Bangsa Indonesia merasakan betul investasi dan kerja keras yang dilakukan Perpusnas ketika pandemi saat ini. Ketika Perpustakaan Nasional giat-giatnya melakukan digitalisasi sejak 2015, di saat pandemi itu kita nikmati,” ujar Putra.

Putra menekankan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan adanya peningkatan literasi meskipun sedikit, ketika masyarakat ada di rumah dan tidak bisa mengakses buku dan pemerintah memberikan bantuan subsidi pulsa kepada murid, mahasiswa, dosen dan guru untuk menikmati fasilitas Perpusnas.

Pada kesempatan tersebut Putra meminta agar konsistensi inovasi yang dilakukan oleh Perpusnas di masa pandemi dapat ditingkatkan.

Talkshow ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube ANTARA TV Indonesia, kanal Youtube Perpustakaan Nasional RI, kanal ANTARA TV di USeeTV, dan portal antaranews.com.