Oleh: Tim Perpustakaan Universitas Pertahanan
Universitas Pertahanan menyelenggarakan The International Course on Warfare and Strategy bagi Perwira Menengah dan Perwira Tinggi TNI tanggal 16 sampai dengan 20 November 2020, di Kampus Bela Negara, Universitas Pertahanan, Sentul. Peserta kegiatan tersebut diikuti oleh 50 Perwira TNI AD, 30 Perwira TNI AL dan 20 Perwira TNI AU. Kegiatan Short Course ini digagas oleh Menteri Pertahanan RI, Bapak H. Prabowo Subianto dengan mengangkat substansi peperangan dan strategi yang menghadirkan para pakar terkemuka dunia. Universitas Pertahanan memanfaatkan kesempatan baik ini dengan menyajikan materi-materi khusus secara komprehensif dan mendalam dengan fokus pada prinsip-prinsip dasar peran dan strategi yang disampaikan oleh Clausewitz dan Sun Tzu, serta aplikasinya dalam strategi dan taktik Perang Gerilya (Geurilla Warfare). Prinsip-prinsip dasar ini berkembang dari waktu ke waktu, oleh karena itu, materi short course dilengkapi dengan pembahasan berbagai peristiwa perang yang relevan dengan abad ke-21.
Pemahaman yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Indonesiadisampaikan melalui materi-materi terkait filosofi dan prinsip-prinsip sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta, perang gerilya dan operasi-operasi lawan gerilya yang diterapkan di Indonesia. Materi-materi tersebut dipandang esensial untuk meng-upgrade pemahaman dan keahlian para Perwira Menengah dan Perwira Tinggi TNI peserta Short Course 2020.
Short Course on Warfare and Strategy 2020 yang pertama ini diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan dengan harapan dapat menjadi media pembelajaran yang berharga bagi Perwira Menengah dan Perwira Tinggi TNI untuk menajamkan pemahaman dan aplikasinya di dalam pelaksanaan tugas di satuan masing-masing. Secara khusus ilmu dan keterampilan menyusun strategi akan sangat penting dalam meningkatkan kesiapan operasi militer TNI pada aspek personil khususnya kualitas kepemimpinan strategis para pemimpin operasi militer.
Beberapa pembicara dalam kursus singkat tersebut antara lain sebagai berikut
- Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Republik Indonesia menjelaskan tentang buku Geurilla Warfare & Counter-Geurilla Operations.
- kolonial, walaupun pada dasarnya peperangan gerilya telah berkembang jauh sebelumnya.
- Prof. Dr. Christopher Bassford menjelaskan tentang buku The Clausewitz Theory of War.
Clausewitz mengurai perang dalam pendekatan filosofissistematisdenganimplikasiyangkuattidak hanyapadalingkupsejarahdananalisis,tetapijuga bagi praktek kebijakan, militer, dan perencanaan operasi yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan agar seseorang mampumenghadapi berbagai situasidanaspekyangluasdalamperang. Clausewitzpunmenekankanperbedaan perang dengan aktifitas manusia yang lain. Perang adalah penggunaan kekuatan yang terorganisir di mana hasilnya berupa pertumpahan darah takterelakkandengantujuanmemaksa musuh melakukan apa yang kita kehendaki.
- Patrick Porter menjelaskan tentang buku Clausewitz Theory in The 21st Century.
- n kritis atas karya Clausewitz pada abad ke-21 bisa menjadi landasan dalam studi menyangkut peperangan dan strategi. Selain itu, sejumlah studi membuktikan bahwa teori Clausewitz bisa diterapkan dalam misi perang melawan terorisme. Karakter perang abad kontemporer yang dapat terjadi di semua aspek secara masif saat ini semakin menegaskan keutamaan tesis trinitas Clausewitz.
- LTG. (Retd.) Sayidiman Suryohadiprodjo menjelaskan tentang buku Pengantar Ilmu Perang Filsafat dan Prinsip-prinsip Sishankamrata.
Dukungan penuh rakyat dan taktik gerilya nyatanya mampu membebaskan Indonesia dari kekuatan kolonial yang memiliki keunggulan Alutsista. Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta yang demikian menjadi kunci Indonesia untuk berhadapan dengan musuh ketika pendekatan pendahuluan dengan diplomasi tidak tercapai.
- Dr. Hassan Elbahtimy menjelaskan tentang buku Arab Strategy during the 1973 War.
- Dr. Andrew Wilson menjelaskan tentang buku The Sun Tzu Theory in The 21st Century.
Seni Perang Sun Tzu merupakan sebuah fenomena global. Muncul pada tahun 300-an SM, teks yang singkatnamunmenarikinitelahmenjadi bahanpokokpendidikanmiliterdiseluruh Asia Timur selama berabad-abad. Sejak diterjemahkan ke dalam Bahasa Perancis pada tahun 1700-an, kebijaksanaan Sun Tzu juga telah merambah bangsa Barat. Seni PerangSunTzusaatini adalahkarya teoristrategisyangpalingterkenaldidunia. Relevansi teori strategi Sun Tzu tidak lekang olehruang, waktu, dan budaya.
- Col. Zhao Siyang menjelaskan tentang buku Applications of Sun Tzu Theory in Asymmetric Warfare.
Kajian strategi Sun Tzu mencakup cara menyusun rencana, menggelar perang, menentukandisposisitaktis,mengerahkan energi,mengidentifikasifaktor-faktorkritis sepertititiklemahdankekuatan,manuvertentara, keberagamantaktik,pergeseranpasukan,klasifikasi medan, situasi pertempuran, serangan, dan pemanfaatan mata-mata. Sun Tzu menekankan pentingnya mentransformasi potensi menjadi realitas,menyasar titik yang krusial untuk menghancurkan keseluruhan sistem, mengombinasikan segalamodelstrategi,danmembawamedan pertempurankedalamdomainbaru.Artof War-nyaSunTzutampaktidakmengalami degradasi relevansi meskipun banyak teori telahdirumuskandimasa-masaberikutnya.
- Prof. Sir Hew Strachan menjelaskan tentang buku Sir Basil Liddell Hart and The Indirect Approach to War.
Liddle Hart mengelaborasikan pengalaman personalnya, pemikiran JFC Fueller, dan Julian Corbett untuk memberikan masukan pada Sekretaris Negara untuk Perang. Pada tahun 1946, Liddell Hart menuntaskan karya monumentalnya yangberjudulRevolusi Peperangan sebagai respon atas Perang Dunia 2. Strategi dan pendekatan taklangsung LiddleHart,yangbertentangandengan kebijakanpertahananInggris,dipahami denganmempelajaritigabukunyayangterpisah.Buku yangberjudul“Paris:ortheFutureofWar”(1925) merupakansumberuntukmempelajariimplikasi pembomanstrategisdi kota yangmemperpendek masadanmemperjelashasilperang.
- Prof. Harry Laver menjelaskan tentang buku The Military Strategy of General Ulysses S. Grant.
- RAM. (Retd.) Sudarshan Y. Shrikande menjelaskan tentang buku Indian Military Strategy During the 1971 War.
Perang Indo-Pakistan tahun 1971 adalah konfrontasi militer antara India dan Pakistan yang terjadi selama perang kemerdekaan di Pakistan Timurdari3Desember 1971hingga jatuhnya Dhaka pada 16 Desember 1971. Perang dimulai dengan serangan udarapenangkalan ke lapangan udara India, yang menyebabkan dimulainya permusuhan dengan Pakistan dan masuknya India ke dalam perang kemerdekaandiPakistanTimur. Perang tersebut hanya berlangsung 13 haridengankemenangantelak India. StrategibesarIndiauntukmenghadapi Pakistan pada tahun 1971 dan perang berikutnyab sangatbergantungpadakeberhasilandarikampanye militernya.
- Prof. Ahron Bregman menjelaskan tentang buku Israeli Military Strategy during the 1973 Yom Kippur War.
- Prof. Mark Edele menjelaskan tentang buku World War II: Soviet Military Strategy and Industrial Mobilization.
- Prof. Geoffrey Till menjelaskan tentang buku Maritime Power in the 21st Century.
Fenomena kebangkitan angkatan laut China dan Asia lainnya, perselisihan yang memburuk atas yurisdiksi maritimdanporosmaritimAmerikaSerikat menujukawasanAsia-Pasifikmengingatkan bahwa laut akan selalu menjadi pusat pembangunan manusia sebagai sumber daya, alat transportasi, pertukaran informasi, dan dominasi strategis. Dalam kondisi kontemporer, angkatan laut dan bentuk kekuatan maritim lainnya harus beradaptasiuntukmengerahkankekuatan maksimumkedaratbersamamatralain,danuntuk memperluas jangkauan kepentingan, kegiatan, dan tanggung jawab mereka. Dengan demikian, mengkaji strategi maritim harus melibatkan penelaahan secara menyeluruhdampakdariperkembangan dalamsifat,komposisi,danfungsisemua angkatan laut utama di dunia.
- Dr. David Jordan menjelaskan tentang buku Air Power in the 21st Century.
- Dr. David Ucko menjelaskan tentang buku Sir Robert Thompson’s Theories on Counter-insurgency.
Kecenderungan peperangan terkini mengarah pada karakteristik yang asimetris yang menuntut adanya konfigurasi lanjutan pada strategi pertahanan nasional.Terorisme dan insurjensi merupakanmodel-model ancaman asimetris yang paling mendapat perhatianseriusmayoritasnegara.Strategi Pertahanan Nasional Amerika Serikat 2018 menjadi berita utama karena secara resmi menurunkan peringkat terorisme sebagai prioritas keamanan nasional yang mendukung “persaingan strategis antarnegara.”
- Sen. Col. Vu Khanh menjelaskan tentang buku Vietnamese Military Strategy during the Dien Bien Phu Campaign.
Kampanye militer Dien Bien Phu merupakantitik balik bagi Vietnam untuk membebaskan diri dari kolonialisme Perancis. Pasukan Perancis memiliki keyakinan yang kuat bahwa fortifikasi Dien Bien Phu akan memberikan keuntungan geografis dan aksesibilitas pasokan yang kemudian akan memberikan satu kemenangan pertempuran yang mutlak.
- MG. Jury Lvovich menjelaskan tentang buku World War II: Soviet Military Strategy and Weapons Developments.
Soviet mengembangkan senjata generasi baru seperti rudal strategis dengan akurasi lebih tinggi dan dilengkapi dengan banyak hulu ledak; T-72 yang dikerahkan di Eropa Timur;sebuahkapalindukKiev,dengan pesawat V/STOL; dan pesawat serang darat Su-19 yang mampu menghindari radar dan penunjuk laser. Secara keseluruhan, program-program ini menunjukkan bahwa Uni Soviet telah bergerak cepat untuk mengurangi ketertinggalan kualitas teknologi mereka.
- LTG. (Retd.) Arun Kumar Sahni menjelaskan tentang buku Indian Military Strategy during the 1999 India-Pakistan War.
Pada tahun 1999, Angkatan Darat India ditugaskan dalam misi yang luar biasa,yaitumerebut puncak Kargil pada ketinggian17.000kaki di pegunungan Himalaya yang diduduki oleh tentara Pakistan. Dari hasil analisis intelijen, India memutuskan harus mengerahkan pasukan dalam jumlah besar yang dioperasikan dengan melihat sifat medan pertempuan. India mendeklarasikan Operasi Viyay dengan memobilisasi 30.000 tentara yang pergerakan dan pertempurannya dipecah menjadi satuan-satuan lebihkecil setingkatbrigadedanbatalyon.Operasi perlawanan tidak hanya dilaksanakan oleh angkatan darat, namun juga angkatan udara melalui operasi Safed Sagar.
Sebagai upaya mendukung kegiatan tersebut, Perpustakaan Universitas Pertahanan menyelenggarakan pameran buku dengan subjek pertahanan yang ditulis oleh dosen dari Universitas Pertahanan. Buku-buku tersebut juga diterbitkan melalui Unhan Press yang dalam proses penerbitannya ISBN menggunakan jasa perpustakaan melalui Layanan ISBN Perpustakaan Universitas Pertahanan.
Beberapa buku yang dipamerkan antara lain sebagai berikut:
- Analisis Perang Dalam Negeri Bagian 1;
- Analisis Perang Dalam Negeri Bagian 2;
- Analisis Perang Luar Negeri Bagian 1;
- Analisis Perang Luar Negeri Bagian 2;
- Cyber Warfare;
- Fokus: Kapita Selekta Teknologi Pertahanan;
- Pengantar Manajemen Pertahanan;
- Performa dan Keterbatasan Manusia dalam Aspek Aerofisiologi;
- Perspektif: Bunga Rampai Masalah Strategis dan Pertahanan;
- Energi Baru dan Terbarukan;
- Energi dan Dampak Lingkungan;
- Kepemimpinan;
- Manajemen Diri Abdi Negara;
- Teknologi Pertahanan ASEAN;
- Tujuan Pendirian Negara;
- Perang Mindset di Era Postmodern; dan
- Penjejak Laut Strategis Negara Kepulauan.
Selain daftar buku tersebut, Perpustakaan Universitas Pertahanan juga memamerkan koleksi bahan pustaka dengan subjek strategi dan peperangan yang dimiliki. Hingga saat ini, Perpustakaan Universitas Pertahanan memiliki 10.177 judul buku dengan total 15.255 eksemplar. Secara bertahap, Perpustakaan Universitas Pertahanan mengembangkan koleksi bahan pustaka yang dimiliki sesuai dengan Peraturan Rektor Universitas Pertahanan Nomor 32 Tahun 2015 tentang Pengembangan Koleksi Perpustakaan Universitas Pertahanan. Sebagian besar koleksi bahan pustaka yang dimiliki memiliki subjek tentang pertahanan. Hal tersebut karena seluruh program studi yang terdapat di Universitas Pertahanan berorientasi pada subjek ilmu pertahanan. Oleh karena itu, pengembangan koleksi bahan pustaka dengan tema pertahanan, strategi dan perang menjadi prioritas utama Perpustakaan Universitas Pertahanan.